I.M : 19✔️

46.6K 4.4K 10
                                    

Episode 19.







Acavella menatap sepion mencari cela agar dirinya bisa menambah kecepatan untuk sampai ke riolex.

Ponselnya Kembali berbunyi, tampa menoleh ia sudah tau bahwa itu salah satu osis yang menelponnya.

Acavella membuka dasbor mobilnya, mengambil sepasang earphone dan memakainya.

"apa?"

"ca lo masih lama?"

Terdengar nada khawatir dari ucapan Devira.

"gak juga, kenapa?"

"makin parah nih, kemarin Devira yang jadi sasaran Inggrid, sekarang Zidan kena tonjok salah satu dari mereka juga pas mau misahin."

Acavella menghelai nafas kala mendengar penuturan Eliza.

"gimana keadaan Zidan?"

"udah di bawa ke uks sama osis lain.dari tadi Alvin mau misahin tapi susah mereka bener-bener adu jotos."

"gw masih di perjalanan."

"ce—"

Acavella bisa mendengar suara pukulan saling menghantam satu sama lain dan benturan, lalu di susul dengan teriakan histeris siswa-siswi yang menontonnya.

Ia mencengkram stirnya dengan emosi, kenapa di saat dirinya ada kesibukan ia malah yang paling di butuhkan? Kenapa mereka yang statusnya lebih tinggi darinya tidak bisa hadir?

Acavella mematikan begitu saja sambungannya, ia melepas paksa earphone nya dan melemparnya ke sembarang arah sampai salah satu earphone sedikit terlepas dibagian kepalanya.

"apa sih gak jelas!"

"mereka kan temenan di sini? Kenapa malah berantem lagi coba?!" ia benar-benar bingung!

Acavella menelakson cukup keras saat sedikit lagi sampai di depan gerbang riolex.

Mendengar telaksonan mobil dan mengenali mobil tersebut satpam itu langsung membukakan pintu gerbang dengan lebar agar mobil ketos riolex bisa cepat masuk.

Baru saja ingin menyapa tapi mobil itu melaju dengan cepat masuk ke dalam.

"si eneng kenapa atuh? Perasaan teh baru aja keluar tadi, tapi udah balik lagi aja.Apa ada masalah yaa?"bingung satpam tersebut.

Acavella langsung memarkirkan mobilnya dan keluar dengan membanting pintu mobil lumayan kuat membuat satpam yang berjaga terjangkit kaget karna suasana yang sangat sunyi membuat satpam itu mendengar bantingan pintu mobil.

Ia langsung bergegas masuk ke dalam melewati koridor yang sepi karna hampir semua siswa berada di lapangan.

Memang...awalnya keduanya beramtem di area kantin, lalu beberapa osis berhasil memisahkan mereka dan ingin membawanya ke ruang bk.Tapi, saat di lapangan, keduanya Kembali melempar bacotan dan kejadian semula terjadi.

Felicia dan Eliza yang melihat Alvin akan menghampiri Acavella langsung menahan bajunya, membuat Alvin menatap keduanya dengan alis bertautan.

"kenapa?"binging Alvin.

"jangan..lo gak liat apa wajahnya udah nahan emosi gitu?"bisik Felicia membuat Alvin menatap wajah Acavella yang kelewatan datar.

"manding kita kasih jalan buat Acavella, bisa-bisa dia ngamuk kalo masih ada kendala "ujar Eliza.

its me {LENGKAP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang