I.M : 5 ✔️

59.4K 5.8K 33
                                    

Episode 5.


Acavella termenung di pagkuan Ziro, ia memikirkan pemikirannya yang kemarin.

apakah itu nyata?

Apakah itu benar?

Ini dunia novel?

Bagaimana bisa?

Serena melewati ruang tv di mana ada Ziro yang sedang memangku Acavella dan tv yang menyala memperlihatkan kartun 'doraemon'

Harusnya Acavella yang menonton tapi nona mudanya ini malah bermain kain pakaiannya yang sedikit Panjang dan tak memerhatikan tv, sedangkan Ziro yang seharusnya bertugas menjaga malah fokus pada kartun itu dan terlihat antusias.

Serena menggeleng kepala "realita yang terbalik"gumamnya lalu menuju dapur.

Acavella memikirkan semuanya, ia tak fokus pada tv besar itu, ia lebih memilih memainkan kain Panjang pakaiannya.

"kalau bener...berarti Acavella salah satu tokoh antagonis utama dong?"

"dia lumayan banyak muncul, tapi....munculnya sebelum ending karna antagonis berusaha menyingkirkan protagonist."

"terus...terus...antagonis di penjara dan di hukum mati, tapi hukuman itu bukan secara hukum, keluarga bersangkutan yang akan menghukumnya dengan sogokan uang."

"makanya polisi menyerahkan Acavella pada keluarganya, lalu tokoh-tokoh novel yang bersangkutan akan menyiksa Acavella habis-habisan dan berakhir ia di buang ke lautan, dan di biarkan kehabisan nafas dengan kedua tangan dan kaki yang di ikat."

Ziro menunduk saat melihat kepala mungil nona mudanya menggeleng samar dan sedikit bergidik.

"nona ada apa? Apa anda kedinginan?"

Pertanyaan dari Ziro tak ia tanggapi, ia masih berkutat pada pikirannya sendiri.

"tapi...di novel Zayden engga di ceritain."

"lebih tepatnya papa Acavella bukan Zayden Namanya, tapi..siapa ya? Intinya bukan Zayden nama papa Acavella di cerita life."

"nona.."

"nona!"

Acavella mengerjapkan matanya, ia mendongak sedikit menatap Ziro yang berekspresi khawatir.

"baaa....?"

Ziro menghelai nafas "saya kira anda sedang sakit nona, atau kedinginan soalnya tadi nona sedikit bergidik."

Acavella tersenyum tipis yang lucu membuat Ziro tertawa melihatnya.

"novel adalah gudangnya cogan!"

Ucapnya saat melihat wajah Ziro yang tampan...apa lagi para tokoh-tokoh yang di ceritakan!

Serena berjalan menuju keduanya dengan dot yang ia bawa, ia baru saja membuat susu hangat.

"nona..ini waktunya anda minum susu."

Acavella dan juga Ziro menoleh ke Serena, langsung saja Serena memberikan susu itu dan di terima dengan susah oleh Acavella karna berat.

Ia langsung memasukan dot itu ke dalam mulutnya dan meminumnya perlahan-lahan.

"kenapa nona sangat pintar"ucap Serena menatap wajah Acavella yang sedang minum.

"yaa? Pintar? Bagaimana kau tau Serena, bukankah nona masih baby, nona belum sekolah."

Serena memutar bola mata malas "memangnya harus sekolah dulu baru bisa di katakan pintar?"

"bukankah memang kelihatannya saat bersekolah?"bingung Ziro.

its me {LENGKAP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang