I.M : 14✔️

46.9K 4.7K 12
                                    

Episode 14.




hari minggu ini Acavella tak melakukan aktifitas apa pun, walau tadi pagi Jevran sempat menawarinya berjoging Bersama dengan teman-temannya, tapi Acavella menolak.

itu berarti pasti ada Rafael dan Gevran serta teman-teman mereka.

Tunggu! Gevran?

Benar... kenapa Gevran jadi temenan sama geng nya Jevran? Bukankah harusnya mereka musuhan?

contoh nya aja tadi..mereka kompak mengunjungi Jevran dengan pakaian olahraga yang sudah siap dan mengajak Jevran untuk jogging, niat awal sekalian ajak Acavella tapi ia menolak.

Acavella memandang ponselnya yang tertera postingan tadi pagi di akun Instagram milik Jevran.

di mana postingan itu terdapat Rafael, Jevran dan juga Gevran beserta teman-teman mereka yang sedang menghadap kamera dan berpose layaknya teman harmonis.

"di novel engga di ceritain kalau Jevran, Gevran, dan juga Rafael berteman..yang ada Jevran berteman dengan Rafael tapi engga dengan Gevran, mereka emang satu sekolah dan sering bentrok, tapi..."

"kenapa berbeda?"

"kenapa semuanya berbeda?"

"gw tau semenjak gw masuk ke dunia ini plot ceritanya udah melenceng...tapi gw gak tau kalau melencengnya se-tinggi ini."

"atau emang cerita novel sama kehidupan di novel berbeda? "

Acavella mengacak rambutnya frustasi, ia benar-benar bingung sekarang.

Acavella menaruh ponsel itu dan beralih menatap buku binder di depannya, semua catatan ada di sana.

Mulai dari ia berpindah dan membuat semua alur ceritanya di sana..saat umurnya 12 tahun ia memulai semuanya karna plot cerita benar-benar melenceng jauh.

Di tambah lagi—

"tanggal berapa sekarang?"panik Acavella, ia langsung melihat ke ponselnya untuk melihat hari-tanggal-bulan dan juga tahun.

"dua agustus."

"berarti besok senin tokoh utama protagonist masuk ke sekolah."

"kalo menurut cerita..pas waktu masuk, protagonist engga sengaja nabrak Rafael dan berakhir jaket yang ada di tangan Rafael jatuh ke dalam genangan air, karna waktu itu sehabis hujan, terus Rafael marah dan jadiin protagonist babu nya."

Acavella mengangguk, itu yang akan terjadi..ia menoleh ke balkon kamar yang gordennya belum tertutup keseluruhan, hujan sudah mulai turun dengan deras, ia tak bisa pastikan bahwa hujan itu memang berhenti atau berlanjut sampai besok.

Acavella menghelai nafas, ia menulis cerita yang akan terjadi besok, entah terjadi atau tidak kita akan lihat besok.

***

Acavella menatap balkon kamarnya yang basah, di luar masih hujan dan lumayan deras.

"belum berhenti?"bingungnya.

Ia sudah memakai seragam sekolahnya dan memakai almamater khusus osis, rambutnya sudah di cepol asal membuat dirinya berkarisma.

Ia berbalik, menutup pintu balkon dan keluar dari kamar, menuruni tangga satu persatu.

Ia akan makan nanti saja di sekolah"yah, mah..aku berangkat sekarang aja"pemit Acavella menyalimi keduanya.

"mau bareng gw gak de?"tawar Jevran.

its me {LENGKAP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang