IM 54✔️

20.6K 2K 12
                                    

episode 54.



happy reading..



"ahahahahaha, sumpah.Liat gak tadi?"

Tawa menggelegar memenuhi ruangan berukuran sedang, Felicia tertawa dengan puasnya kala mengingat ekspresi mereka semua.

Apa lagi mimic wajah Inggrid yang sudah pucat pasi.

Eliza mengangguk "gw sampe mau ketawa tadi kalo engga di tahan, bahkan tadi gw liat Venzo udah tutup mulut biar gak ketawa."

"seru kan? Apa gw bilang" ujar Acavella.

Tok.

Ceklek.

"nona, ini baju dan juga sepatu yang anda minfa, maaf kan saya karna tidak membawa lebih dari dua cadangan sepatu, anda tidak bisa memilih—"

"tidak apa Serena, itu saja cukup, cocok untuk bajunya."

Serena membungkuk tanda maaf "sekali lagi saya minta maaf nona muda."

Acavella mengangguk dan menepuk Pundak wanita paruh baya itu "tak apa."

"rambut anda ingin di tata seperti apa?"

Acavella menatap kedua sahabatnya yang tengah di make-up oleh penatarias mereka.

"gerai?" tanya Felicia.

Acavella menggeleng "mungkin sanggul, bagus gak?"

Penatarias yang di sewa oleh Zayden mengangguk singkat "kita akan mencobanya nona, akan kita bandingkan apakah cocok atau tidak."

"okey."

"silahkan nona, anda harus berganti pakaian terlebih dahulu."

Acavella masuk ke dalam ruang ganti, sementara kedua sahabatnya tengah di make up.

Butuh waktu lebih dari lima menit untuk melepas kebaya tersebut, ia keluar dengan warna kesukaannya, hitam!

"silahkan nona."

Acavella duduk di samping Eliza, ia menatap pantulan dirinya di cermin lalu melihat semua tutorial bagaimana penata tersebut me-make-over wajahnya Kembali.

"tolong gaya Korean, jangan terlalu tebal dan mencolok."

"baik nona."

Baiklah, waktu untuk para siswa-siswi mengganti pakaian serta menata dirinya Kembali di kasih waktu sekitar 2 jam, waktu yang cukup untuk para gadis agar terlihat cantik.

Tak terasa, waktu kini hanya sisa 10 menit lagi dan Acavella masih belum menentukan gaya rambut apa yang cocok.

"kepang tadi engga cocok?"tanya Eliza sembari berfoto ria.

Acavella menggeleng "kurang.."

Ia berpikir sejenak menatap pantulan dirinya "aah, berikan capit rambut yang bening. "

Penata rias itu memberikan apa yang Acavella mau, tiga penata rias tersebut mengaga kala Acavella hanya menyanggul rambutnya dengan satu capit rambut.

Padahal...satu jam tadi penata rias Acavella terus di landa bingung karna tak ada model rambut yang cocok untuk outfit kali ini.

"nona..ini benar-benar bagus!" ia akui bahwa ide sederhana dari nona mudanya itu benar-benar membuat penampilannya bertambah perfeck.

Penata rias itu juga mengacungkan jari jempolnya tanda setuju.

its me {LENGKAP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang