I.M : 32✔️

32.4K 3.4K 34
                                    

Episode 32

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Episode 32.



Episode sebelumnya...

"no—tidak, ACAVELLA..!"panik Serena, ia mengikuti nona muda nya yang malah berlari menuju lantai utama.

"lapor..nona muda mengikuti aksi kali ini, lindungi nona muda sebisa kalian"ucap Serena mendekatkan bibirnya pada pergelangan tangan yang terdapat alat di sana.

"bagaimana bisa?"

"maaf tuan, nona membantah untuk mengikuti saya, ia ingin membantu dalam situasi kacau ini."

"hahhhhhhh.Baiklah, pantau terus!"

"baik tuan."


Happy reading...


Lantai yang tadinya berwarna putih bersih kini di hiasi dengan darah yang berceceran di mana-mana dengan beberapa mayat yang sudah tergeletak ada juga yang mengerang kesakitan karna luka yang di dapat.

"wow.."gumam Acavella yang menopang dagunya dari atas melihat lantai bawah.

Terlihat Zigo baru datang membantu Ziro, sedari tadi ia menunggu Acavella di basemen tapi ucapan Serena membuatnya langsung bergegas masuk membantu yang di dalam.

"Acavella..jangan seperti itu"ujar Serena yang baru saja sampai, ia khawatir nona mudanya kenapa-napa.

Tuk.

Serena menoleh kebelakang membelakan matanya sedangkan Acavella mengangkat kedua tangannya hingga batas telinga dan berbalik perlahan-lahan.

"apa yang kau lakukan!"

Seseorang berpakaian hitam itu menyerngit terlihat dari alisnya yang menyatu "bukan kah dia salah satu dari musuh?"

"turunkan! Dia adalah salah satu orang yang harus di lindungi juga!"

Lelaki itu menurunkan pistolnya yang tadi mengarah ke-kepala Acavella, meleset sedikit bolong kepalanya..

"maaf saya tidak tau"ujarnya sedikit membungkuk.

Acavella menatapnya dari atas sampai bawah, pandangannya tertuju pada jaket anti peluru yang di pakai lelaki itu membuat lelaki itu gugup karna di tatap orang yang harus ia lindungi.

Lambang sebuah segitiga dengan pola abstrak mengelilingi segitiga.Sebelumnya ia pernah melihat nya juga..tapi di mana?

Acavella menatap lelaki itu tepat di matanya, pikirannya langsung berkilas pada waktu itu, di mana motor birunya di tabrak oleh mobil lalu ada tiga motor, di sana Acavella melihat rompi yang di pakai mereka.

"mulut gw gatel mau nanya! Tapi kalo bersuara nanti yang ada suara gw di kenal.Jadinya lebih baik diam membisu!"

Acavella hanya mengangguk singkat, hingga Serena menarik paksa dirinya saat sebuah peluru mengarak padanya dan menamcap di-dinding.

its me {LENGKAP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang