I.M : 44✔️

28.4K 2.9K 21
                                    

Episode 44

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Episode 44.





Episode sebelumnya...


Deg.

Pandangannya bertabrakan dengan seseorang yang ia tolong waktu lalu—malvenzo..

Dan juga, ia bersitatap dengan lelaki misterius itu.

Kedua insan itu sama-sama terkunci di situasi tidak memungkinkan saat ini.

Acavella terdiam kala melihat tatapn teduh namun tajam, membuatnya ketagihan menatap mata Indah itu.

"apa-apaan tatapan itu?"gumam Venzo.

Kepalanya menoleh menatap seseorang yang Acavella tatap, seketika ia memutar bola mata malas "isssss, bulol! Gw kira dia natap gw, Taunya? Engga."

BUGH..


Happy reading .


Venzo...lelaki itu membelakan matanya kaget karna gadis yang ia tatap tiba-tiba tumbang akibat balok kayu yang melayang.

"ACAVELLA.."teriakan Venzo membuat mereka mengalihkan pandangan, pasalnya mereka sama-sama bingung, kenapa Venzo meneriaki nama Acavella?

"ehh ken—HEHHHH! SODARA GW YAALLAH!!!"teriak Jevran, ia berlari dengan ketar-ketir menuju Acavella yang terduduk dengan setengah kaki dan salah satu tangannya yang memegangi bagian Pundak.

"shit...kenapa sakit banget?"gumam Acavella.

"lo gak papa?"tanya Samuel, Acavella berdiri di bantu Eros dan juga Galang, sedangkan Gevran baru saja tiba setelah menumbangkan lawannya.

"lo gak papa? Lagian, kenapa mel—"

BUGHH.

Suara pukulan keras itu mengalihkan atensi mereka, terutama Venzo yang memberhentikan ucapannya.

Ia mengaga tak percaya kala dia menonjok habis pelaku yang membuat Acavella seperti ini.

"WOI..JANGAN LARI LO !"teriak Gevran saat melihat geng lawan perlahan melarikan diri.

Termasuk lelaki yang menjadi korban kemarahan orang itu.

tangan kanannya memegangi Pundak bagian kiri, ringisan keluar dari mulut nya beberapa kali dan rasa perih terus menghampiri pundaknya.

"aa.."refleksnya kala Jevran memegang pundaknya.

"sorry..sakit banget ca? gw cuman mau buka almamaternya doang"jujurnya, pasalnya ia baru saja memegang bahu Acavella sedikit tapi saudara nya itu malah mengaduh kesakitan.

its me {LENGKAP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang