I.M : 34✔️

32.2K 3.3K 31
                                    

Episode 34.




Tepat seminggu setelah acara pemilihan osis, kini Acavella menatap datar ruang osis lagi dan lagi.

Ia terpilih lagi!

68% warga sekolah memilihnya, bahkan beberapa guru juga mimilihnya entah kenapa, padahal ia sering membuat guru-guru geram dengan sikapnya yang terkadang arogan.

Bahkan sekarang ia tengah duduk dengan wakil osis dan seluruh anggota osis baru yang semuanya adalah kelas 11.

Mereka semua yang ada di ruang osis menunduk, mereka tak terlalu biasa dengan kaka kelas yang terkenal ini.Apa lagi sekarang mereka akan lebih dekat karna mereka sama-sama osis.

Acavella menatap jam tangannya "kalian tak ingin masuk kelas?"

Ucapan Acavella membuat semuanya spontan menoleh sedetik dan saling pandang satu sama lain.

"tidak ingin mengikuti pelajaran?"

"kami pamit kak.."ujar mereka kompak lalu keluar dari ruang osis dengan berdesakan membuat Acavella menghelai nafas dan mengadahkan kepalanya serta memejamkan matanya.

"Lelah borr.."

Ia membuka matanya, melirik Felicia yang datang dan langsung duduk di salah satu kursi.

"gw pengen undur diri jadi osis."

"dih, mana bisa markonah!"

"bisa-in lah !"

Felicia mendelik "ko sewot!"

Acavella menatap Felicia dengan memicingkan mata "lo ngapain di sini? Udah jam pelajaran juga"garangnya.

Sahabatnya itu memutar bola mata malas "biasa di ruang osis yang adem gw, engga terbiasa di kelas yang ngap"balasnya.

"balik-balik!"usirnya, ia mendorong Felicia membuat sang empu menggerutu.

Acavella menarik Felicia masuk ke dalam kelas nya.Begitu juga dengan dirinya, mereka sekelas.. karna pengacakan kelas yang sesuai nilai rapot jadinya mereka sekelas!

"ish..ko Felicia sama Acavella sih?"gerutu Eliza yang melihat mereka masuk ke dalam kelas secara bersamaan.

"engga ngajak-ngajak liza"kesalnya.

"jangan..ntar lo jadi ikutan bodoh kaya dia"tunjuk Acavella membuat Felicia melotot tak percaya dan menepis tangan Acavella.

"bodoh-bodoh begini kita sekelas."

Acavella menggidikan bahunya "sapa tau lo keliling."

Eliza menyerngit bersamaan dengan Felicia, keduanya saling pandang karna bingung "apa hubungannya nilai bagus sama keliling?"

"orang lain jadi lilinnya lo jadi babi ngepetnya!"

"SI-ALAN LO YAA!"kesal Felicia membuat Acavella terkekeh walau ia mendapat tamparan dari buku tebal kamus Bahasa inggris milik sahabatnya itu.

"hush!..feli jangan teriak-teriak, untung aja gurunya tidur"tegur Eliza.

Spontan ketiganya menoleh dan menatap meja guru, guru ppkn itu terlelap dengan ponsel menyala..ia kira rumah apa dengan santainya tidur seperti itu.

"pantes kelas berisik tapi halus"gumam Acavella.

"apa?!"garangnya saat melihat Felicia yang mendelik

"udah ish..nanti kotak pensil liza yang jadi sasaran"kesalnya, waktu itu pernah kedua sahabatnya bertengkar dan melempar barang-barang yang ada, salah satu nya botol minum kesayangan liza jangan sampai sekarang kotak pensil kesayangannya yang jadi target.

its me {LENGKAP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang