I.M : 16✔️

42.6K 4.5K 19
                                    




Episode 16.



"guysss..kita dapet gofood dari kepala sekolah karna udah kerja keras waktu lomba basket kemaren"ucap Zidan yang membawa beberapa tenteng di ikuti Devira di belakangnya.

"woahhh..mayan lah, engga usah ke kantin lagi gw"seneng Alvin.

"uang jajan gw aman"gumam Felicia menepuk saku almamaternya.

"ketua..ini bagian lo dari kepala sekolah"Zidan mengasih paper bag yang berbeda warna untuk Acavella.

Acavella tak berniat mengambil, ia hanya melihat nya saja dan berdiri dari duduknya mengambil air putih "makan aja..bagi-bagi, toh kita saling bantu."

"ahh..ketua paling the best"seru Alvin mengambil paper bag milik Acavella dan mengeluarkan semuanya.

"pesta kita ceritanya nih?"seru Eliza juga.

Felicia tersenyum senang melihat berbagai macam makanan yang di berikan kepala sekolah.

"heh..jangan di sentuh dulu, mau gw post"Eliza menggeplak tangan Zidan yang akan menyomot makanan itu membuat dirinya mencibir dan menunggu.

Eliza tersenyum melihat hasil potretnya yang bagus dan meyakinkan.

"udah belom sih?"

Eliza mengangguk "hmm..udah udah."

Acavella Kembali ke tempat duduknya, ia menyomot pizza mozzarella lumer itu dan memakannya.

Mereka semua sama-sama memakan makanan yang di pesankan kepala sekolah, semua osis berkumpul di ruangan osis.

Drett...drett.

Ia menoleh menatap ponselnya yang ada di meja.

P'ziro call..

P singkatan dari paman, agar tidak terlalu Panjang aja kata Acavella mah.

Ia hanya melirik ponselnya tak berniat menjawab, entah dari mana tapi paman kembar dan serena sudah mendapatkan nomornya, acavella hanya me-ngesave saja walau hanya menjawab panggilan mereka satu kali doang saat ia tak tau bahwa yang nelpon si kembar dan serena.

"lo gak ngangkat telponnya? dari tadi nyala tuh"tunjuk Felicia pada ponsel Acavella.

Ia menggeleng "gak penting."

Tok..tok.

"permisi" siswa yang mengetuk pintu ruang osis itu menyembulkan kepalanya di sela-sela pintu.

Seketika semuanya berhenti makan dan menatap siswa itu "ada apa? Ada perlu?"tanya salah satu osis dengan ramah.

"itu..ketua osis di panggil kepala sekolah, di suruh ke ruang kepala sekolah."

Acavella berdiri dari duduknya, ia mengambil tissue dan mengelap tangannya yang sedikit berminyak "makasih, boleh pergi."

Siswi itu mengangguk dan pamit pergi "gw duluan"pamit Acavella mengambil ponselnya dan pergi dari sana.

Sepanjang koridor siswa-siswi menyapa Acavella dengan ramah dan hanya di balas anggukan kecil oleh Acavella

tok..tok.

"masuk."

Acavella membuka pintu ruang kepala sekolah dan tak lupa menutupnya juga, ia berdiri di depan meja kepala sekolah.

its me {LENGKAP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang