Episode 52.
Happy reading.
Hari, minggu bahkan bulan telah berlalu dan terganti dengan yang baru.
Eliza menopang dagunya sembari menghelai nafas, ia dan teman-temannya tengah makan di rooftop.
Mereka memilih di sana karna kantin terlalu berisik menggunjingi Acavella.
"lo gak bosen apa? Mau kapan sih?"
Pertanyaan itu membuat sang empu menoleh dan menaiki satu alisnya "apanya?"
"gasip lo, udah tau itu engga bener, dan lo engga ambil Tindakan? Kemana Acavella yang gw kenal? Harusnya lo langsung labrak mereka dengan badasnya."
Cerocosan dari Felicia membuat beberapa dari mereka tertawa di buatnya.
Jordan mengangguk setuju "circle kita-kita udah pada tau tentang masalah lo.Jadi, kapan lo mau ungkap kalo semuanya itu hoax?"
"ck..rencananya nanti, ulang tahun sekolah."
Rafael menaiki satu alisnya "apa yang perlu kita bantu?"
Mereka menjadi dekat akhir-akhir ini karna sering kumpul bareng, apa lagi Acavella yang tak canggung dan memikirkan alur novel yang ada.
Gadis dengan rambut cepol itu menggeleng "gak usah, itu bakal di urus sama dady gw."
"gimana cara lo buktiin semuanya?"tanya stef dengan bingung.
Jevran tertawa jahat membuat mereka menatapnya aneh "tenang aja teman, om gw sudah mempersiapkan semuanya.Bahkan dia udah dapet semua yang kita perlukan."
"om?"
Ia mengangguk "om Zayden, bokap dari Acavella."
Semua mengaga tak percaya, Zayden? Pengusaha kaya itu adalah bokap dari Acavella yang sekarang tengah terkena skandal?"
"DEMI APA?" kaget Gevran.
"boong kan lo?"tuduh nya membuat Jevran memutar bola mata malas.
"apa gunanya sih ngibul, kaga ade! Emang bener kok om Zayden itu bokap kandung Acavella."
"anjir anjir, plot nya coyyy!"
"terus gimana nasip-nasip mereka dong?" ragu Stef.
Acavella menggeleng tak habis pikir "gw cuman bakal bales mereka yang menimbulkan api aja, untuk apa hukum orang yang cuman hirup asap, kan?"
***
"dad?..."
Acavella mengerutu bingung karna menemukan sang dady dengan.... Arthur?
Untuk apa lelaki itu kemari?
"ngapain lo?"
Zayden menatap Acavella dengan senyuman "dia salah satu kenalan dady vel, dady hanya ingin berterimakasih terhadapnya."
"terimakasih?"
Zayden mengangguk "Sebagian besar dady meminta tolong padanya, termasuk menjaga mu."
Acavella mengerjab bingung, sedetik kemudian ia tertawa canggung dan menyembunyikan kedua tangannya di belakang "aku pamit ya dad, mau jalan sama Eliza sama Felicia."
Sang dady mengangguk "yasudah, hati-hati di jalan.
"okayyy!"
Zayden menatap heran pada Arthur yang tertawa kecil, kenapa dengan pemuda ini? Perasaan rumahnya udah di ngajiin.
Pemuda dengan wajah tampan itu menatap kepergian putri dari Zayden, Acavella tadi dengan cepat menyembunyikan kedua tangannya saat mengetahui bahwa sang dady memerhatikan gelang asing.
Lalu menatap Arthur juga, dari pada di cegah dan di tanya pertanyaan introgasi lebih baik Acavella mencegahnya duluankan?
***
Ketiga gadis cantik itu sedari tadi hanya mutar-mutar, masuk-keluar toko dan melihat-lihat.
Mereka mencari ootd yang pas untuk acara ulangtahun sekolah serta kelulusan mereka.
Angkatan kali ini sepertinya beda, ulangtahun dan juga kelulusan di jadikan dalam satu tanggal, entah sebanyak apa nanti tamunya.
"ini gimana?"
Acavella serta Felicia menatap Eliza dari atas sampai bawah, mereka tengah feating baju untuk nantinya, mereka akan menggunakan dua baju dalam satu hari.
Pertama, untuk kelulusan memakai kebaya, dan yang kedua saat ulangtahun sekolah, memakai gaun dengan konsep bebas.
Felicia menggangguk pelan "cocok, cuman warnanya kurang di elo, kulit lo jadi sedikit redup."
Acavella mengangguk membenarkan ucapan sang sahabat "coba pake yang satu lagi."
"wait."
Keduanya berkelili mengitari banyaknya model gaun yang terpajang, dari Panjang-pendek, model dan juga warna semuanya tersedia.
Benar-benar wawwwww.
Btw, ini adalah toko langganan nyokap nya Eliza, mereka mendapat rekomen,
"gimana???"
Keduanya Kembali ke tempat awal untuk melihat Eliza.
"ohh, perfeck..lo cocok pake gaun dan warna itu"puji Felicia.
"tapi....." Eliza menatap keduanya sembari menjeda ucapannya.
"gw tiba-tiba ada ide.Gimana kalo kita bertiga pake konsep yang agak dark sedikit?"
"dark?"beo keduanya.
Acavella tersenyum puas "boleh, mungkin akan menarik."
"okee, kalo gitu gw sama Aca cari lagi dong?" Eliza mengangguk.
"kalian cari, gw bakal tunggu sini."
Keduanya sama-sama Kembali kejejeran gaun-gaun dan mencari sesuai selera mereka.
"btw, nanti sekolah kita beneran barengan sama sekolah nya si Elang?"
Acavella mengangguk di buatnya "kayaknya gitu sih pas gw dapet info dari kepala sekolah."
"nanti mereka juga dateng ke sekolah kita untuk mengadakan kelulusan, dan juga menikmati ulangtahun sekolah."
"ohh, menang banyak yaaa.."
"kira-kira, Arthur dateng gak?"
Pertanyaan dari Felicia membuat Acavella terdiam sejenak dan menatap gadis itu "apa hubungannya? Dia sama Venzo kan engga satu sekolah."
"tau, tapi siapa tau keluarga dari mereka di undang sama sekolah dan mereka hadir, ya kan?"
Ia mengangguk kecil "mungkin."
Bersambung
Jangan lupa vote...
KAMU SEDANG MEMBACA
its me {LENGKAP}
Fantasyhayuuu atuh di vote....bantu author auto masuk syurgaa👉👈 sebelum itu sabi kali yaa, buat ikutin akun author, vote juga kalo udah di mampir yaa✌🏻✌🏻✌🏻 ~~~~~~~~~~~~~~ its me yang berarti adalah ini aku, cerita bergenre fantasi tersebut mengisahkan...