I.M : 7✔️

58.2K 5.6K 19
                                    

Episode 7.



"baik pak..kami minta maaf karna kelalaian kami."

"lain kali ajarkan anak nya sopan santun!"

Ceklek.

Kedua orang berbeda usia itu keluar dari salah satu ruangan setelah beberapa kali berdebat.

"kamu itu!"

"selalu bikin ulah...bisa gak sih sehari aja jangan buat Mama dateng ke sekolah?"

"gara-gara Ayah kamu sering memanjakan kamu, kamu malah jadi pembangkang!"

Bukk.

"kamu denger gak sih?!"emosi nya.

Acavella memegangi kepala belakangnya yang baru saja di geplak oleh Sandri menggunakan buku tebal.

Acavella mendelik tak suka, kenapa orang tau angkatnya ini semena-mena saja?

"pulang sekarang."

Sandri menarik tangan Acavella membuat dirinya harus mengikuti Langkah Sandri sampai ke parkiran dan masuk ke dalam mobil yang menunggu mereka.

Di mobil tidak benar-benar hening, melainkan Sandri yang terus mengungkit keburukan sifat Acavella selama sekolah.

Hampir setiap hari Sandri harus pergi ke sekolah karna laporan Acavella yang membuat temannya nangis lah.

Membuat gigi temannya copot lah.

Membuat temannya mimisan lah.

Dan tadi, membuat temannya sedikit memiliki lebam di bagian pipi dan punggung.

Ia tak melakukan itu secara Cuma-Cuma..teman-temannya saja yang terus mencari gara-gara dengannya, padahal sudah ia diamkan tapi tetap saja.

Terima saja balasannya, bukan kah mereka yang ngotot untuk memancing emosi Acavella? Tapi saat sudah terkabul mereka bersembunyi di ketek orang tua masing-masing.

Benar-benar menyebalkan.

Brak.

Sandri menatap Acavella yang sudah keluar dari mobil dengan membanting pintu.

"anak itu!"gumamnya dengan kesal.

Ia menyusul keluar mobil dan masuk ke dalam mansion, di ruang keluarga terdapat Jevran dan Ardika yang sedang memerhatikan Acavella yang sedang duduk bersender dengan kepala mendongak.

"lo buat masalah lagi dek?"tanya Jevran.

Acavella tak mengubris ucapan Jevran, mood nya benar-benar jelek sekarang.

"gara-gara kamu manjain terus Aca jadi membangkang seperti itu mas"kesal Sandri.

"jangan marah-marah...mereka sama-sama anak aku, jadi engga ada yang aku bedain san."

Sandri mencibirkan bibirnya sebal, kenapa suaminya ini selalu menganggap semua yang Acavella lakukan itu selalu biasa saja? Padahal dirinya yang selalu pergi ke sekolah.

Acavella menghelai nafas, ia mengambil ponsel dan juga earphone nya, menyumpal kedua telinganya saat Sandri mulai megomel lagi dan lagi.

Ingat!

Sekarang ini bukan Acavella asli melainkan jiwa Azulfa si mahasiswi sekaligus ceo termuda di dunia nya.

Sikap Acavella berubah menjadi pendiam dan cengeng saat masih baby berbeda balik saat Bersama Zayden dulu.

Dan saat tumbuh besar Acavella menjadi seorang gadis pembangkang dan susah di atur, Sandri selalu mengaitkan itu dengan tata cara pengajaran Zayden yang tidak baik makanya Acavella jadi begitu.

its me {LENGKAP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang