I.M : 43✔️

28.8K 2.9K 12
                                    

Episode 43

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Episode 43.






Zayden, Eliza, Felicia, Serena dan kembar Z sama-sama saling menatap Acavella yang sedang terduduk sendiri di meja makan, gadis cantik itu baru saja keluar dari kamarnya setelah bersiap-siap menuju sekolah.

Sedangkan yang lain sudah sarapan terlebih dahulu, kedua sahabatnya datang lebih awal berniat untuk menjemput Acavella, makanya itu Zayden menyuruh mereka makan tanpa Acavella.

Ziro..pria berumur itu memicingkan mata dengan ngeri karna melihat raut wajah tak bersahabat nona mudanya.

Nona mudanya itu tengah datang bulan..jadi, sepertinya wajar lah yaa kalau mood nya berubah-ubah setiap situasi yang berbeda.

Lihat saja...

Acavella tengah menopang dagunya dengan satu tangan memainkan ponselnya, ia meminta menu naget untuk sarapan padahal menu naget tak ada di sarapan hari ini, jadi lah salah satu maid menggorengkannya.

"ini nona.."

"hmm."

Acavella menaruh ponselnya di samping piring, wajahnya menatap piring berisi nasi putih dan juga empat naget hangat.

Kedua tangannya mulai memotong dan menyuap, satu, dua, dan tiga.Suapan ketiga ia berhenti, tatapannya datarnya tertuju pada maid itu.

"ini di tiriskan?"pertanyaan Acavella membuat maid tersebut menunduk gemetaran.

"i-iya nona, sa-saya tiriskan terlebih dahulu"jawabnya dengan gagap.

Tak.

Acavella menghelai nafas, mood makannya hilang seketika kala naget yang tadi ia makan masih berminyak dan membuat nya enek saat memakannya.

"berangkat dulu dad.."ujar Acavella menyalimi tangan Zayden di ikuti kedua sahabatnya.

"berangkat dad"ucap kedua nya.

Zayden mengangguk "hati-hati.."ujar Zayden sedikit teriak, ia menggeleng kecil kala Eliza meresponnya dengan cengiran dan Felicia yang membalasnya dengan mengacungkan kedua jempol.

"Ziro, coba ambil nagetnya."

Ziro mengangguk, ia berjalan menuju meja makan mengambil piring makan nona mudanya yang masih tersisa banyak.

"coba lah."

"tidak berminyak"lanjut Zayden dengan bergumam.

Ziro dan Zigo menggeleng kecil "engga sam—"

"berminyak"ucapan keduanya terpotong karna kalimat yang Serena ucapkan.

Bahkan wanita berumur itu mengambil tissue dan melepehkannya.

its me {LENGKAP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang