I.M : 29✔️

37K 3.5K 39
                                    

Episode 29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Episode 29.




Sudah beberapa kali Eliza dan Felicia main dan nginap beberapa hari di mansion Acavella yang membuat mereka betah.

Hari ini Acavella tengah terduduk di sofa samping pintu balkon, matanya menatap sebuah laptop dengan layar menyala menampilkan data-data keuntungan dan kerugian penghasilan dari cafenya.

Kalian ingat saat Acavella di omeli oleh Sandri karna ia mengabiskan uang sebesar 100 jt? Itu karna Acavella membangun sebuah café sederhana.

Karna jumlah uang yang keterbatasan juga Acavella hanya membangun café dengan satu lantai dan ia membuat disain yang senyaman mungkin.

Saat ia di China juga Acavella memantau café miliknya di bantu dengan koneksi sang oma, mau tidak mau Scavella harus mengungkapkan yang satu itu pada omanya agar perkembangan café berjalan.

Saat oma nya tau, omanya terkejut dan juga bangga dari situ oma memberikan dana lebih untuk membangun dan mem-perkembangkan cafenya menjadi lebih besar dan membuat cabang tapi Acavella menolak, Acavella hanya ingin satu café, ia tak ingin membuat cabang.

Dari café berlantai satu kini berlantai empat dengan setiap lantai memiliki dekorasi nya sendiri.. café nya selalu ramai pengunjung apa lagi saat hari libur dan juga jam pulang kantor/sekolah.

Biasanya tempat yang paling ramai adalah lantai 4, karna lantai 4 di buat menjadi seperti rooftop tapi memiliki atap kaca yang mampu melihat bintang-bintang dan juga rembulan yang terlihat, bila pengunjung mau,jendela juga bisa di buka dan mereka bisa memotret pemandangan indah dari atas.

Itu adalah tempat ter-favorit pengunjung café'all.

Acavella menyenderkan bahunya di sofa, ia menoleh ke arah balkon di mana pintu balkon terbuka membuat angin sepay-sepoy memasuki kamarnya.

Langit sore membuat mata Acavella tak terlalu menyipit karna sinarnya.

Tuk.

Acavella menutup laptopnya yang sudah ia matikan, ia bangkit dari duduknya membawa laptop tersebut dan meletakan laptop tersebut di meja nakas, lalu beralih masuk ke dalam walk in closet mengambil jaket dan juga masker..rencananya ia akan pergi mengunjungi kediaman Zayden yang tersembunyi.

Ia kemudian keluar dari kamar, menuruni anak tangga dan bergegas menuju garasi mengambil motor sport biru dongkernya karna warna hitam sedang dalam masa perbaikan perbulan nya.

Gerbang hitam tinggi menjulang itu terbuka karna nona mudanya melaju ingin keluar, motor itu langsung pergi begitu saja dengan style Acavella yang serba hitam.

Acavella membutuhkan waktu untuk sampai dan melewati jalanan menuju mansion Zayden.

Dirinya memakai celana lepis dengan robekan kecil di bagian kedua lututnya, body nya yang terlapisi dengan jaket kulit yang menutupi baju lengan pendek hitamnya.

its me {LENGKAP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang