I.M : 51✔️

30.1K 3K 16
                                    

Episode 51

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Episode 51.



Sebulan berlalu..

Karna Arthur yang sudah menunjukan jati dirinya, keduanya sama-sama sering berkomunikasi dan juga bertemu..terkadang, Acavella masih bingung membedakan mana yang Arthur mana yang Venzo.

Seperti sekarang..

Acavella melempengkan wajahnya dengan datar.

Apa-apaan ini!

Ia baru saja masuk ke dalam markas elang Bersama kedua sahabatnya, dan menuju ruangan di mana semua anggota elang biasanya ada di sana.

Tapi ini..Acavella malah di suruh memilih yang mana Arthur dari dua muka yang sama persis, mana ekspresi wajahnya bener-bener mirip Arthur dua-duanya lagi!

Acavella mengacak rambutnya frustasi "apa banget sih?! Gw belom bisa bedain mana Arthur mana Venzo yaa, jadi jangan nyari gara-gara deh!"

Plak!

"tau nih..si Venzo nyari penyakit aja!" Jevran menghampiri mereka dan menggeplak kepala Venzo dengan tak tanggung-tanggung.

Kedua wajah kembar itu menoleh, salah satunya tersenyum tengil membuat Jevran membelakan matanya.

"HEH..YAALLAH, sorry..sumpah gw engga tau!"sesalnya, seketika Jevran langsung memasang badan Acavella menjadi tameng membuat Venzo tertawa dan Arthur menatap Jevran dengan dingin.

"kan..salah lagi gw! Mana si Venzo gak da akhlak banget lagi!"

"ca..tenangin napa"bisiknya membuat Acavella mendelik.

"emangnya hewan apa di tenangin!"kesalnya, ia melepaskan diri dari Jevran yang sedari tadi berdiri di belakangnya dan memegangi sisi bajunya.

"CAA..NGAPAIN DI SITU? SINI GABUNG"teriak Gevran

Acavella mengangguk, ia berjalan menuju mereka dan duduk di samping Eliza yang tengah memakan aneka makanan yang baru saja sampai.

"kalo gini besok-besok gw makan di sini aja, enak yaa liz?"tanya Felicia membuat Eliza mengangguk semangat.

"seenaknya !" cibing Galang melempar kaleng soda kosong ke Felicia membuat dirinya mendelik karna botol itu melayang ke arahnya.

"si-alan lo!"umpatnya balik membuat keduanya saling melotot dan juga gigi yang bergemeletuk.

"lo—"

"ayo goyang dumang!"

"biar hati senang."

"ayo goyang dumang."

"biar hati senang, pikiran pun tenang."

"semua masalah jadi numpuk!~~~"

its me {LENGKAP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang