[AE.1] Out Off...

221 28 26
                                    

Berjalan riang gembira Silvanna mengukir sebuah senyum indah yang tidak pernah ia perlihatkan seumur hidup. Penuh semangat dirinya berjalan menyusuri gedung-gedung tinggi pada pagi hari, kendaraan roda empat lalu lalang melintas, Silvanna tetaplah tersenyum.

Beberapa saat kemudian ia pun berhenti melangkah, ia menarik nafas dalam-dalam lalu bergumam—"Hari ini tidak akan aku sia-siakan." Silvanna berlari dengan pelan, ia joging seraya berolahraga di area perkotaan.

"YUUHHHUUU~~" teriakannya begitu keras tanda dirinya benar-benar semangat nan ceria.

________________________________
.

.
[AE.1] • Out Off...
MOBILE LEGEND FANFICTION
.

.

©Wibukun________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Wibukun
________________________________

Celana olahraga ketat, sport bra yang mencolok, dan rambut dikepang—Wanita berkarir ini mendapat jatah libur selama 3 hari, dan ini adalah hari pertama. Maka tak aneh bila ia begitu semangat tanpa adanya beban.

Silvanna melakukan pemanasan di taman kota, meregangkan otot sebelum ia kembali joging. Namun Silvanna belum sadar bahwa beberapa orang ditaman tengah memperhatikannya.

"Kamu diliatin, bodoh." tiba-tiba Dyroth muncul sambil memegang satu es krim conello.

"Weh, gak nyangka bisa ketemu kamu disini. Tapi aku gak ngerasa senang kalau ketemu sama adik bodoh kayak kamu. Huss~ sana pergi, jangan ganggu aku."

"Bilang bodoh tapi sendirinya lebih bodoh dari orang autis." Dyroth duduk dan membalas.

Sedangkan Silvanna masih terus meregangkan otot-ototnya. Beberapa detik Dyroth menatap sang kakak pemanasan, entah mengapa mukanya langsung cengo—"Dasar, pantas saja kamu di liatin, memakai sportwear seksi begitu..."

"Gak bermaksud untuk menarik perhatian cowok-cowok, kok. Aku memakai ini karena aku merasa bangga soalnya ini kudapat dari uangku sendiri. Sebaiknya kamu diam saja."

Dyroth pun terdiam, ekspresi wajahnya memperlihatkan betapa jengkelnya terhadap sang kakak. Walau begitu Dyroth tetap bersyukur bahwa segala masalah yang pernah ia hadapi akhirnya terselesaikan. Apa lagi kalau bukan hutang. Yah, hutang-hutang Silvanna telah terbayarkan, wanita itu sudah melunasi semuanya.

"Anu.. kudengar kakak sekarang menjabat jadi tangan kanan bos di perusahaan, ya? Aku ikut senang kalau kakak mendapatkan jabatan, dan aku tidak mesti khawatir lagi sekarang. Aku yakin kakak tidak mungkin mempunyai hutang dan beban lagi." kata Dyroth malu-malu.

♦️ THE CASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang