"Kalau memang ada masa depan yang cerah buatku, apa kamu mau mendampingi diriku yang sakit ini setiap saat?"
"...Kita bisa pergi bersama-sama."
"Kita belum tahu masa depan apa yang akan datang, tapi bila kita ditakdirkan terus bersama... pasti masa depan itu bakal menyenangkan."
Kata-kata masa lalu itu tiba-tiba terngiang di kepala Granger, sorotan matanya terlalu tajam jika dipandang terlalu lama, ia menatap Jhin sekeji mungkin—menodongkan pistol tepat ke depan matanya.
"Sekali lagi kau mengungkit masa laluku tentang gadis itu, maka detik ini kepalamu akan hancur lebur." Granger berkata dengan nada yang dalam.
Meski demikian mata setajam silet milik Granger tidak sama kalahnya, Jhin juga memberi tatapan setajam silet. Secara santai Jhin menyingkirkan pistol Granger sambil berkata... "Tidak ada lagi yang bisa kau tutupi dariku, jiwamu sudah terlihat jelas bahwa kau hanya seorang pembunuh. Bagaimana tidak, dengan kejamnya kau menghabisi nyawa teman masa kecilmu sendiri."
Dan Granger langsung membalas, "Aku besumpah malam ini kau akan ku—" namun perkataannya terhenti oleh kehadiran si polisi elit, Freya.
"Apa aku terlambat? Waktu bermain-mainnya baru saja dimulai, 'kan?"
Granger dan Jhin melirik bersamaan, kemudian mundur beberapa langkah seraya menjaga jarak. Disisi lain, Roger tetap berdiri tegak walaupun tubuhnya mendapati luka-luka.
"...Sialan, sekarang dua lawan dua, padahal kalau dua lawan satu bisa memudahkanku untuk mencabik-cabik pria itu."
"Tutup mulutmu, serigala jelek." timpal Freya meledek. "Justru sekarang adalah waktu yang tepat untuk menghabisi kalian berdua."
Tanpa basa-basi Freya melempar koper violin 'Death Sonata' kepada Granger, "Jangan menyuruhku lagi, oke?"
"Hm." jawaban Granger sangat singkat tanpa memalingkan wajah. Lalu ia berkata... "Apa kau sudah membawa Silvanna ke tempat aman?"
"Tentu, kamu tidak usah khawatir."
"Kerja bagus." senyum kecil Granger terpancar, ia mulai mengeluarkan Death Sonatanya.
_____________________________________
..
THE CASE
Chapter 23
..
©Wibukun
_____________________________________"Dimana.. aku? Awhh~ badanku.. kok sakit semua?" Silvanna akhirnya terbangun, merasa kesakitan disekujur tubuh—tak lama kemudian ia menoleh dan... "KYAAAHHHH! GORILAAAA!!" Silvanna berteriak saat melihat ogre merah duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
♦️ THE CASE
FanfictionGranger, adalah pria (24) yang menjaga loyalitas dalam bidangnya. Ia merupakan seorang detektif kelas menengah yang sudah memecahkan banyak kasus selama 5 tahun, didampingi oleh salah satu rekan terbaiknya bernama Silvanna. Meski Granger sudah berpe...