27.

82 5 16
                                    

Berharap ia menyelesaikan misinya, misi ini adalah misi terakhir sebagai Polisi Elit. Manhunter berbaring di atas dada bidang berotot itu, mengelus dadanya sembari terpejam—hangat dan berdetak.

"Berat.. tubuhku berat sekali..."

"Tak usah khawatir, sekarang aku akan mengambil langkah terakhir untuk menguak identitas aslimu. Kamu tidak perlu.. cemas." Freya berkata seraya menatap wajahnya.

Well, rasa berat sungguh dapat dirasakan oleh Granger. Ia membalas tatapan Freya, memperhatikan detail kecil sambil berusaha mencerna apa yang terjadi. Alhasil Granger tidak ingat "mengapa" ia bisa ada di rumah sakit, namun momen terakhir yang ia ingat hanya sebuah pertarungan melawan Jhin.

Meski demikian Granger bisa menduga bahwa dirinya telah jatuh pingsan dari pertarungan tersebut. Jhin berhasil kabur bersama Roger, dan luka yang ia peroleh di kakinya membuktikan kalau Granger telah kalah.

Situasi disini merupakan situasi dimana momen-momen sebelumnya benar-benar berakhir.

"Menyingkir dari tubuhku." ujar Granger.

"Bisakah kamu tenang sedikit? Aku mencoba 'tuk menyelesaiakan tugasku karena ini adalah—"

"Kubilang menyingkir dari tubuhku. Kau tidak punya hak."

"Hoo, tentu aku punya. Sebelumnya aku sudah membantumu melawan dua penjahat itu, tapi sayang sekali kalau tujuan utamaku adalah.. mencari penjahat yang sebenarnya. Aku kembali pada prioritas utamaku, Granger."

"Kau menuduhku sebagai penjahat—Apa kau punya bukti?"

Freya terdiam, namun tatapan matanya begitu tajam nan serius. Lalu ia mulai menyingkir dan duduk di sebelah Granger, Freya pun berbicara.. "Sebisa mungkin aku akan mengakhiri karirku. Misi ini adalah misi terakhir yang menjadi sebuah tuntutan. Aku sudah lelah menjadi polisi elit, setidaknya.. aku sudah berjuang."

"Lalu apa yang kau inginkan dariku? Menuduhku sebagai penjahat tanpa bukti sama saja bohong. Kau tidak akan mendapatkan apa-apa."

"Intuisiku selalu benar."

Disitu Freya memulai tindakan untuk membongkar identitas asli Detektif Kelas Menengah, Granger. Tak ada lagi yang mesti dibicarakan secara Freya sendiri memiliki cukup informasi yang kuat tentang si pembunuh dari Kepolisian. 95% ia sangat meyakini bahwa Granger adalah penjahat tersebut.

Tapi sayangnya...
"Aku lihat kalian berdua sudah baikan. Apa kalian benar-benar sudah sembuh?" sosok Silvanna tiba-tiba muncul bersama Saber dan juga Layla. "Pemandangan yang kulihat saat ini lumayan tidak meng-enakkan. Bisakah kau menjauh darinya, Manhunter?"

Aksi Freya terbatalkan ketika Silvanna muncul, alhasil Freya pun mundur beberapa langkah dan memberi jarak. "Aku cuma mengobrol sebentar dengannya, tidak usah cemburu."

________________________________
.

.
THE CASE
"Chapter 27"
.

.

©Wibukun
________________________________

Suasana kembali seperti semula,
Freya berada di kasur pasiennya, begitupula dengan Granger.

Kali ini Granger tidak sendiri melainkan ditemani Silvanna, Saber, dan Layla.

"...Aku bawa bingkisan.. isi.. isinya buah segar dan ada kue juga. Aku harap Pak Detektif su..suka..." obrolan dimulai dari Layla, ia terbata-bata seraya menaruh bingkisannya ke atas meja.

♦️ THE CASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang