18+
THIS CHAPTER CONTAIN HARD LEMON!
.
."Aku menunggu, dan masih menunggu sampai kamu membayar hutang-hutangmu. Kenapa kamu secuek itu padaku, Silva?"
Granger dan Silvanna baru sampai didepan pintu dan sudah di sambut oleh suara dari rumah sebelah—Ling mengatakan sesuatu yang membuat Silvanna malu dalam sekejap mata.
"Setidaknya jangan bicarakan masalahku didepan senior, Ling!" serunya kemudian sambil cemberut.
"Aku tidak perduli. Lagipula aku diam diteras begini supaya kamu ingat kalau kamu punya hutang padaku, pekalah sedikit."
"Aku tidak akan lup—"
Disaat Silvanna hendak mengelak, Granger pun langsung menahannya dan berjalan mendekat ke arah Ling. Pria dengan jabatan Manager sepertinya berdiri tegak sembari menatap secara tajam, otomatis Ling serasa direndahkan. Maka dari itu Ling pun ikut berdiri dan memberikan tatapan yang sama kepadanya.
"Apa masalahmu, kawan?" meski kata-kata pembuka dari Ling terbilang ramah, tetep aja kayak mau ngajak ribut.
Sejenak Granger terdiam, ia menatap Ling dari atas kepala sampai ujung kaki—memperhatikan penampilan serta etika seseorang 'tuh cukup mudah buat sang Detektif The Case ~ (walau disini perannya lagi jadi Manager sih)
"...Biar kuperingati satu hal untuk beretika baik dihadapan wanita, kawan." balas Granger kemudian. "Oh, aku lupa kalau kamu itu bukan kawanku, jadi lupakan saja."
"Apa? kau mempermainkanku, ya?!"
"Lalu apa yang mau kamu katakan selain menagih hutang? Tidakkah kau lihat sendiri kalau kami baru mau bersenang-senang?"
"Mau kalian bersenang-senang atau tidak itu bukanlah urusanku! urusanku cuma mengingatkan Silva supaya dia melunasi hutang-hutangnya!"
"Maka dari itu aku tanya—Tidakkah kau lihat sendiri kalau kami baru mau bersenang-senang? Kau menagih hutang di waktu yang tidak pas, sampah." sorotan mata Granger semakin tajam!
Dalam sekejap Ling pun memanas, "Aku tidak suka tatapanmu, merasa sok paling hebat dengan tatapan yang meremehkan. Jika kau mau cari masalah, maka akan kulayani sepenuh hati." dibalas oleh tatapan Ling yang sama tajamnya.
"Hmph, kau bisa apa?"
"SUDAH CUKKUUUPP!!" teriak Silvanna seraya berdiri ditengah-tengah, mencoba 'tuk menghentikkan mereka berdua. "Kalian seperti anak kecil yang lagi rebutan kelereng tau gak!"
"Ngomong gitu nyatanya ini semua gara-gara salahmu." ujar Ling.
"Katakan sekali lagi akan kuhabisi kau." dan dengan cepat dibalas sama Granger.
"KUBILANG CUKUP YA CUKUP! MASALAHKU AKAN KUSELESAIKAN SENDIRI! SENIOR GAK USAH IKUT CAMPUR!"
"...Kamu yakin?" Granger bertanya. "Aku ikut campur karena dia tidak tahu situasi untuk menangih hutang. Oh, betapa meresahkan."
Silvanna langsung berbisik, "Senior, kali ini saja tolong dengarkan aku, plis! Ling memang sering begini, dia selalu menagih hutang setiap hari. Kumohon satu kali saja, senior... serahkan masalah ini padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
♦️ THE CASE
FanfictionGranger, adalah pria (24) yang menjaga loyalitas dalam bidangnya. Ia merupakan seorang detektif kelas menengah yang sudah memecahkan banyak kasus selama 5 tahun, didampingi oleh salah satu rekan terbaiknya bernama Silvanna. Meski Granger sudah berpe...