37.

44 2 0
                                    

"Bergegaslah, kau tidak mungkin mau libur setelah tahu ponselmu di retas, 'kan? Hari ini aku akan menamanimu." kata Granger yang sudah siap-siap pergi.

"Ya ampun... itulah mengapa semangatku hilang sekarang. Aku jadi malas bekerja." Silvanna mengeluh.

"Kau tidak mau bersamaku, Silvi?"

DEG!
Dalam sekejap hatinya berdebar-debar, seketika pula Silvanna memerah. "Anu.. bukan itu.. tapi..."

"Aku berangkat sekarang." namun Granger langsung berjalan keluar tanpa menunggu Silvanna selesai bicara.

"Tu—Tunggu! Baik-baik aku akan bekerja jadi jangan tinggalkan aku!"

________________________________
.

.
THE CASE
"Chapter 37"
.

.

©Wibukun
________________________________

Kini mereka berada di dalam mobil, Silvanna juga sudah mengenakan setelan kerjanya, meski begitu ekspresi di wajah Silvanna benar-benar buruk—ia masih malas 'tuk bekerja.

"Hari dimana aku menganggap ini liburanku, nyatanya bukan holiday yang aku dapatkan, melainkan bekerja bagai kuda." kata Silvanna terus mengeluh, menghela nafas kesekian kalinya.

"Terus saja mengeluh, tak ada gunanya."

"Sial, aku jadi tidak bisa jogging pagi ini. Kenapa kamu selalu menghentikkanku?"

"Berhentilah merengek, kau tahu sendiri kalau tindak kejahatan takkan pernah lenyap. Kita bertugas untuk memecahkan suatu kasus hingga tuntas, namun...." tiba-tiba Granger tidak meneruskan kata-katanya, ia terdiam beberapa detik, lalu.... "Hari ini kita akan pergi ke departemen, setelah itu kita pergi ke toko elektronik."

"Hah?" tentu Silvanna kaget, tak biasanya Granger berkata demikian. "Apa.. masalah pekerjaan? Atau ada tugas yang mesti kita jalani disana, Granger?"

"Tidak, sebetulnya kerjaanku sudah selesai sebelum aku datang ke tempat tinggalmu."

"Lalu kenapa kita harus ke toko elektronik?" Silvanna pun mulai penasaran.

"Mengertilah situasimu, bodoh. Kau yang sekarang sangat rentan untuk di pantau oleh musuh, terlebih... aku tidak mau melindungimu terus-menerus."

"Cih, seperti biasa kata-kata menyakitkan dari seorang detektif menengah." pastinya Silvanna jengkel. "Lama-lama aku semakin kesal padamu, sialan."

"Sudahlah, aku tidak mau ribut denganmu. Nah, apa kau sekarang paham kenapa aku akan membawamu ke toko elektronik, huh?"

"...Palingan membelikanku ponsel baru, iyakan?" malu-malu sekaligus jengkel, Silvanna terlihat imut.

Tapi Granger malah diam tak menjawab, ia kembali fokus untuk mengemudi.

...

-- Departemen Kepolisian --
"Kalian datang juga~ Johnson sudah menunggu kalian di kantor, cepat temui dia supaya tidak ada masalah." Saber menyapa Granger dan Silvanna walaupun sedikit kesal.

Yah, tanpa perkataan apapun Granger dan Silvanna langsung masuk ke ruangan Johnson.

Di dalam, mereka duduk menghadap sang komandan berbadan kekar. Johnson tetap diam sebelum memulai percakapan, disini kelihatan betul bahwa ada laporan khususnya mengenai kasus baru.

♦️ THE CASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang