[AE.5] Delightful

88 7 16
                                    

Serius?
Di hari Rabu begini aku ketemu lagi sama cewek ini? Eh, serius? Kenapa bisa pas? Pasti secara kebetulan, dan posisiku dalam kereta juga sama seperti waktu itu—berdiri didepan cewek yang lagi duduk disebelah ibu hamil.

"Twintail."

"Hm?" cewek itu bereaksi, mengarahkan tatapannya kepadaku.

"Ah, tidak. Aku cuma kaget ternyata kita bisa bertemu lagi."

"Anu.. emang abang siapa, ya?"

Cialan, dia malah lupa.
Mestinya aku juga tahu kalau terkahir kami bertemu sudah cukup lama, makanya gak aneh kalau dia lupa, lagian aku dan dia bukan siapa-siapa sih.

"Lupakan saja." buru-buru aku buang muka buat nutup malu.

Oleh karena itu dia menghiraukanku, tatapannya kembali kebawah sambil membaca buku paket IPA—Hmmm, mungkin si cewek ini anak pintar? atau mungkin juga kutu buku? tapi.. body-nya sih gak keliatan kayak anak kutu buku atau cerdas. Maksudku.... seragam ketat sampai payudaranya membentuk itu membuat kancing seragamnya tidak kuat untuk bertahan.

Disaat aku berdiri dalam posisi yang cukup lama, pada akhirnya kedua kakiku sudah mulai pegal. Terlebih naik kereta di pagi hari merupakan pilihan terburuk menurutku, penuh.. sumpek.. dan aroma parfum dari semua orang membuatku ingin muntah.

"Mobilku lagi di service, biaya buat service lumayan mahal sampai barangnya harus indent alias dikirim langsung dari luar negeri. Aku butuh banyak uang, dan salah satu untuk menghemat uangku adalah naik kereta."

"Walau menyebalkan, perasaan menyebalkan ini masih kalah jika berhadapan dengan Silvanna."

"Aku bisa baca pikiran senior, dalem hatinya bilang kalau senior lagi kangen sama aku." tiba-tiba Silvanna nongol disebelahku.

".....????" kedua mataku melotot, saking kagetnya aku gak bisa ngomong apa-apa.

Tunggu, kenapa dia bisa ada disini?
Kenapa pula dia bisa satu kereta denganku?
Bukannya tempat tinggal dia deket kantor, ya?
Kenapa... Kenapa hari Rabu selalu menyebalkan!

"Enyahlah dari pandanganku, atau aku akan menusuk mataku sendiri supaya aku tidak bisa melihatmu lagi." nada ancaman kuberikan padanya.

"Ciyus? Memangnya senior berani?"

"MANA MUNGKIN, TOMLOL!"

Teriakanku ditengah padatnya kereta mengejutkan semua penumpang, terutama ibu hamil yang duduk disebelah si cewek twintail.

"Maaf, suara abang terlalu tinggi sampai mengagetkan ibu ini. Bisakah kalian berpacaran ditempat lain?" cewek twintail itu berbicara.

"Abang? kenapa kamu memanggil seniorku abang, huh? Jangan-jangan?!"

"Diam, Silvi. Jangan membuat orang salah paham."

"Gak bisa begitu! Cabe-cabean ini manggil senior abang—yang sudah pasti kalau senior punya hubungan sama cewek lain dibelakangku!"

"Hey, mbak gak boleh asal tuduh!"

"...Oey..." aku terdiam seribu kata melihat dua cewek yang tiba-tiba adu mulut tanpa alasan. "...Berhenti bertengkar, oey.."

________________________________
.

.
[AE.5] MOBILE LEGEND FANFICTION
"Delightful"
.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♦️ THE CASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang