[AE.9] How It's Feel, huh?

68 3 20
                                    

Soal make up kemarin... Maaf, itu kesalahan Granger sampai tertawa lepas di tempat umum. Mungkin terdengar biasa saja, tapi hal tersebut membikin Silvanna malu! otomatis wanita cantik ini murung di pojokan.

"...Dasar brengsek, senior bodoh." dirinya bergumam sambil merenung sedih di bawah selimut.

Tok, tok!
Suara ketukan pintu—si adik bernama Dyroth ingin menghibur sang kakak.

"Jangan ganggu aku, cepat tidurlah ini sudah malam, tahu." dari dalam sana Silvanna sedikit berseru walau suaranya tak semangat.

Well, sebagai adik... Dyroth tidak pernah mau melihat kakaknya bersedih meskipun mereka sering bertengkar. Maka dari itu Dyroth menjawab, "Kupikir kakak sudah melakukan yang terbaik. Make up yang kamu pakai sangat bagus sampai muka kakak kelihatan lebih cantik! Benar, aku gak bohong, kak!" sang adik menyemangati.

Mendengar hal itu tidak merubah apapun, Silvanna tetap terdiam diri dibawah selimut seraya memasang wajah tak ada harapan lagi. Namun ia berpikir bahwa memang benar make up yang dipakainya terlalu tebal, mungkin tawaan Granger adalah tamparan keras baginya 'tuk berubah.

Meski begitu.. "Pantaskah kamu menertawakanku, Granger? Akan kubalas kau, lihat saja." tetesan air matanya jatuh.

________________________________
.

.
MOBILE LEGEND FANFICTION
[AE.9] • "How It's Feel, huh?"
.

.

Story Copyright ©Wibukun❗PICT HANYA PEMANIS❗________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Story Copyright ©Wibukun
❗PICT HANYA PEMANIS❗
________________________________

-- Di Waktu Yang Sama --
Malam ini Granger ada acara khusus yaitu rapat dadakan yang diselenggarakan oleh para Kepala. "Huft.. sepulang kerja tiba-tiba aku mendapat surat dari Bos Besar. Astaga.. padahal aku mau langsung beristirahat lalu tidur." walau demikian Granger baru selesai mandi seraya bersiap-siap pergi.

Beberapa Manager dari seluruh cabang diwajibkan hadir dan tentu diwajibkan juga membawa asisten alias tangan kanan. Itulah mengapa ia segera mengambil ponselnya, mencari daftar kontak Silvanna—"Akan kutelpon dia." wait wait ~ nama kontaknya Silvanna? kenapa bukan Ayang? atau Silvi? Cih!

Namun sayangnya nomor yang di tuju sama sekali tak diangkat.

"Apa? Jangan bilang dia sudah tidur..."

Berulang kali Granger menelepon tapi hasilnya nihil, telpon tersebut tidaklah di angkat oleh Silvanna.

"Atau jangan-jangan dia marah gegara aku ketawa ngakak tadi siang? Ya ampun kamu kenapa baperan sih? Merepotkan saja."

♦️ THE CASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang