36.

66 2 5
                                    

"HoAaAaMm~~" seorang wanita terbangun.

Kilauan cahaya matahari menyorot melalui kaca jendela, menerangi seisi kamar menandakan bahwa ini sudah pagi.

Pukul 7:30—Silvanna bangkit dari tempat tidurnya, merapikan selimut dengan cara di lipat. Well, hari ini Silvanna belum mendapat satu pun panggilan, mau dari departemen ataupun Granger, oleh karena itu ia menyempatkan diri untuk bersantai setelah bersih-bersih.

Mencoba beristirahat ia duduk di loteng, menatap langit cerah dengan pikiran yang plong. Walau demikian ekspresi di wajahnya tidak terlihat sedang menikmati.

Silvanna menyeruput kopi susunya, lalu menengadah dan menatap kembali langit biru diatas sana.

"Ini sama saja seperti liburan. Kurasa aku mesti cari aktifitas supaya tidak cepat bosan." katanya sendiri, ia masuk kedalam untuk bergegas mandi.

Jika ada orang mendapat jatah libur walau satu hari, maka yang ada di pikiran mereka cuma satu, yakni bermalas-malasan. Cara menghabiskan waktu untuk bermalas-malas ada banyak, dan kita tidak tahu contohnya seperti apa. Nah, akan tetapi Silvanna tidak termasuk dalam kategori tersebut. Di hari libur ia pasti kebingungan—bingung harus melakukan apa, karena bermalas-malasan bukanlah tipe si wanita ini.

Setelah mandi, Silvanna agak merasa baikan, terutama pikirannya. Well, ternyata mandi pun bisa merubah energi negatif menjadi positif, ya.

"Ah, seger banget. Mandi pagi adalah mandi paling sehat! Aku merasa semangat sekarang!" kini senyuman itu akhirnya terukir.

Ia berjalan masuk ke kamar dengan tubuh yang hanya di tutup oleh sekain handuk. Kita dapat melihat rambut Silvanna yang terurai basah kelihatan sangat cantik dan anggun, tidak.. justru ia terlihat sangat dewasa.

"Harus pakai apa hari ini? Hmm, karena lagi libur kayaknya baju sehari-hari bakal lebih leluasa sih." ia membuka lemari.

Tiba-tiba saja tubuhnya berhenti bergerak, Silvanna tiba-tiba mematung, kedua matanya melotot. "Eh, tunggu-tunggu. Kenapa aku mikir pula? Ini hari liburku, jadi aku bebas menentukan!" ujung-ujungnya Silvanna malah memilih pakaian lain.

Hmmmm.. pakaian apa yang ia pilih?
Oh, tak lain dan tak bukan adalah pakaian jogging! Pagi ini Silvanna mau lari pagi sambil menghirup udara segar.

Celana ketat itu membuat pinggulnya terlihat jelas! Pinggul yang indah dengan perpaduan lemak pantatnya. Penampilan bawahnya pasti menarik perhatian semua cowok!

Untuk setelan atasnya Silvanna memakai Tanktop putih, tentu ia agak enggan mengenakannya, tapi Silvanna tidak punya pilihan lagi. "Yeah, tanktop ini membuatku sesak di bagian dada. Sial, belahanku kemana-mana. Atau.. susuku yang bertambah besar, ya?"

Sempat bingung antara tanktop atau t-shirt, Silvanna ingin mengganti bajunya tapi..... "Mungkin akan kututup belahanku pakai sweater saja deh." akhirnya ia memutuskan.

Tinggal sesi terakhir yaitu mengikat rambutnya, Silvanna tidak pernah lupa untuk menguncir rambut jika keluar rumah, mungkin sudah jadi kebiasaan.

"Nah, aku sudah siap. Mari jogging~" saat ia membuka pintu rumah.......

Seketika sosok Granger tengah berdiri dengan pakaian yang serba hitam!

"...Tidak ada yang menyuruhmu libur, bodoh." ucapnya.

_________________________________
.

.
THE CASE
"Chapter 36"
.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♦️ THE CASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang