-- Police Department --
"Sudah kami duga kalau para tikus-tikus sialan itu punya tempat persembunyian—Mendirikan klub malam di bawah tanah? Dasar bajingan!" ditengah rapat Saber murka sambil menghentak meja."Jangan hanya salahkan satu pihak, Saber. Kau juga mesti intropeksi bahwa para koruptur dapat bergerak bebas tanpa pengawasan yang ketat dari kalian. Polisi Elit macam apa yang tidak bisa mengurus satu masalah, huh?"
"B—Bukan begitu, aku cuma kesal, itu saja!"
Dari kursi lain seseorang menghentak meja lebih keras, dan berbicara.. "Aku tak mau rapat sekarang hanya mendengarkan basa-basi darimu. Aku pun tak mau menghabiskan waktuku cuma 'tuk melihatmu kesal. Aku dan Granger sudah memberikan informasi lebih dari cukup, dan sekarang kalian harus menghargai kami sebagai detektif!" Silvanna benar-benar memasang wajah serius.
Yah, dengan kata-kata pembuka + ngena dari Silvanna, semuanya langsung terdiam. Terkecuali Granger, pria ini melangkah ke arah Saber sambil berkata.. "Atau tikus got itu sudah menyogok pihak polisi supaya persembunyian mereka tidak ketahuan? Aku berani berterus terang bahwa usaha gelap bisa berjalan lancar karena ada sogok-menyogok, 'bukan begitu?" sorotan mata Granger terlihat betul sedang memojokkan Saber.
"Jangan bicara sembarangan, Granger." jawab Saber ikut serius seraya tak terima. "Aku bukanlah polisi rendahan seperti yang kamu pikir. Aku merupakan polisi elit dengan junjungan paling tinggi disini."
"Oh, tidak usah bawa-bawa martabatmu kedalam perdebatan, itu tak ada gunanya." tentu Granger membalas.
"Bisakah kalian diam sejenak?" seketika Johnson memotong sambil berusaha tenang. "Benar yang dikatakan Detektif Silvanna, rapat kali ini bukan untuk berbasa-basi. Cobalah dinginkan kepala kalian, terutama kau, Saber."
"Di—Dimengerti, Komandan." Saber pun menurut.
"Jadi.. bisa kita lanjutkan rapatnya? Karena mulai darisini aku akan serius." lanjut Johnson sembari memulai rapat.
________________________________
..
THE CASE
"Chapter 32"
..
Story Copyright ©Wibukun
❗PICT HANYA PEMANIS❗
________________________________Setelah rapat berakhir, Silvanna dan Granger berada di parkiran, berdiri di depan mobil yang selalu Granger bawa untuk bertugas. Hari ini sungguh membuat Silvanna mual sampai-sampai ia muntah berkali-kali tanpa henti. Beruntungnya, Silvanna tidak muntah saat rapat berlangsung.
"Sudah merasa baikan?" tanya Granger tanpa rasa khawatir, sebenarnya ia biasa saja.
"Jangan bahas itu lagi, oke? Kamu bisa membuatku mual kembali." dengan judes Silvanna menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
♦️ THE CASE
FanfictionGranger, adalah pria (24) yang menjaga loyalitas dalam bidangnya. Ia merupakan seorang detektif kelas menengah yang sudah memecahkan banyak kasus selama 5 tahun, didampingi oleh salah satu rekan terbaiknya bernama Silvanna. Meski Granger sudah berpe...