BAGIAN 3

1.6K 130 26
                                    

Happy Reading☘️

Avin mengikuti langkah seorang guru yang akan menunjukan letak kelasnya berada dengan langkah riang. Ia tidak percaya beneran satu kelas dengan Cika. Avin berjalan di belakang guru itu yang kebetulan akan mengisi pelajaran pertama. Namanya Bu Susi--guru sejarah kelas XII.

Netra Avin tidak hanya menatap lurus. Ia selalu mengagumi lingkungan sekolah yang begitu ASRI. Udaranya terasa segar dan lingkungannya terlihat bersih. Tidak ada sampah disepanjang koridor. Sekolah terasa sepi karna semua kelas sedang belajar. Hanya beberapa guru dan tukang bersih yang terlihat.

Avin sedikit deg-degan saat mereka sudah sampai di depan kelas XII IPS 1. Bu Susi membuka pintu yang kebetulan tertutup dan mulai masuk diikuti oleh Avin di belakangnya.

"Selamat pagi, semua!" sapa Bu Susi.

"Selamat pagi, Bu!" Kompak semua menjawab.

Semua siswa khususnya siswa laki-laki langsung berseru senang melihat Avin yang masuk bersama Bu Susi. Mereka lantas bersiul, berniat menggoda Avin yang begitu cantik dan mungil di mata mereka.

Avin tidak peduli, gadis itu malah sibuk mengedarkan pandangannya di sekeliling kelas mencari keberadaan seseorang. Senyum Avin mengembang saat orang yang dicarinya duduk di sudut kiri belakang kelas seorang diri. Avin kebingungan melihat Cika yang menyendiri. Gadis itu tidak peduli dengan keadaan kelas yang mulai ribut sejak kedatangannya.

"Silahkan, Avin. Perkenalkan diri kamu pada yang lain," titah Bu Susi.

Avin mengangguk. Tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bu Susi sebelum memperkenalkan diri.

"Selamat pagi teman-teman. Aku Aviandra Jesika. Panggil aja Avin. Semoga kalian bisa menerima aku diantara kalian."

Siulan murid laki-laki semakin terdengar setelah Avin selesai memperkenalkan diri. Reaksi murid perempuan ada berbagai macam. Ada yang senang, mendengus tidak suka dan ada pula yang bodoh amat.

"Ada yang mau kalian tanyakan?" tanya Bu Susi.

"Avin udah punya pacar, gak?!" Lantang seorang murid laki-laki bertanya.

"Lebih tepatnya belum," jawab Avin seadanya.

Mereka langsung heboh mendengar jawaban Avin. Mereka lantas merapikan rambut mereka agar terlihat keren di mata Avin. Siapa tahu Avin tertarik.

Boleh minta WA, gak?!

Alasan pindah sekolah?!

Avin cantik. Mau gak jadi pacar gue?

Masih banyak pertanyaan unfaedah yang dilontarkan kepada Avin. Avin hanya tersenyum menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu.

"Sudah! Sudah! Sesi perkenalannya nanti aja. Kita lanjutkan materi dulu," lerai Bu Susi.

Sebagian dari siswa mendesah kecewa. Tadinya mereka berniat memotong waktu pelajaran lebih lama agar mereka bisa terbebas dari pelajaran yang membosankan. Namun, mau gimana lagi? Bu Susi tipe guru yang tidak mau membuang jam pelajarannya begitu saja.

"Nah, Avin. Kamu bisa duduk sekarang. Di sini ada tiga bangku kosong. Kamu bisa memilih satu diantara ketiganya."

"Makasih, Bu," jawab Avin sopan.

Avin langsung melangkah ke sudut kelas, tempat di mana Cika duduk. Cika masih tidak sadar, gadis itu masih menunduk membaca buku.

"Hai, Cika. Aku boleh duduk di sini, gak?"

SECOND TIME SENIOR HIGH SCHOOL ||COMPLETED||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang