Menerima segala kritikan dan saran yang bisa membantu aku memperbaiki tulisan menjadi lebih baik lagi.
Sebelum baca, jangan lupa Vote dan komen biar aku semakin semangat menulis. Hehehehhe
Happy Reading☘️
Bagaimana rasanya jika kalian berada di suatu tempat asing? Tempat yang hanya kalian tahu namanya, tapi tidak tahu seperti apa situasi di sana? Yang pastinya sangat jauh dari tempat tinggal kalian berawal?
Gugup? Takut? Jantung rasanya hampir copot?
Ya. Begitulah yang dirasakan oleh seorang gadis yang saat ini tengah berdiri di pinggir jalan dengan seragam sekolah melekat pada tubuhnya. Ia tengah menunggu kendaraan umum yang akan mengantarnya ke sekolah baru di mana ia akan menimba ilmu.
Gadis itu beberapa kali menghirup napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan, berharap itu bisa mengurangi kegugupannya. Meski sudah berulang kali melakukan hal itu, kegugupan gadis itu belum juga hilang, malah semakin menjadi. Kuku jari adalah sasaran selanjutnya untuk meredakan rasa gugup itu.
Gadis itu belum juga terbiasa dengan suasana tempat tinggal barunya. Rasa cemas dan takut masih sama saat dirinya menginjak tempat yang sangat asing baginya untuk pertama kali. Namun, semua perasaan itu tak kunjung hilang meski ia sudah seminggu menetap.
"Ayo, Avin! Kamu pasti bisa! Semangat!" ucap gadis itu, menyemangati diri sendiri. Gadis itu tidak mempedulikan tatapan aneh warga sekitar yang kebetulan lewat di depannya.
Aviandra Jesika, namanya. Gadis cantik dengan pipinya yang cubby, mata bulat seperti mata kucing, bibir merah alami nan tipis, serta rambut hitam panjang yang sengaja ia kuncir kuda dengan sedikit poni. Kulitnya yang putih pucat membuatnya terlihat semakin cantik.
Avin menatap kendaraan yang berlalu lalang di depannya dan diantara kendaraan itu tidak ada yang bisa mengantar Avin ke sekolah. Ingin memesan kendaraan online, Avin tidak punya aplikasinya. Ingin mendownload, Avin juga tidak memiliki pulsa. Lebih parahnya lagi, Avin tidak tahu di mana ia harus membeli pulsa. Sungguh malang nasib gadis itu.
Sebuah kendaraan umum atau orang setempat menyebutnya angkot berhenti tiba-tiba tepat di depan Avin. Sedikit rasa lega karna apa yang ditunggunya sedari tadi akhirnya muncul.
Avin mulai memasuki angkot setelah keduluan seorang wanita cukup berumur yang mungkin hendak ke pasar. Hanya tempat duduk dekat pintu yang kosong dan Avin terpaksa duduk di sana meski tidak suka. Avin berusaha duduk senyaman mungkin dan berdoa agar ia bisa cepat terbiasa dengan suasana baru.
Avin menyunggingkan senyum berniat beramah tamah pada beberapa siswi yang Avin yakini berasal dari sekolah yang sama dengannya, dilihat dari seragam sekolah yang mereka kenakan persis seperti yang Avin kenakan saat ini. Avin semakin melebarkan senyumnya merasa senang bertemu dengan mereka yang satu sekolah.
Avin meringis saat senyumnya tak kunjung dibalas. Dapat Avin rasakan semua pasang mata yang ada di sana memandangnya kasihan. Untuk menghilangkan rasa malu dan canggung, Avin memutuskan menyapa gadis-gadis itu. Semoga saja sifat mereka tidak jutek seperti wajah mereka, pikir Avin berharap.
"Hai. Sekolah di SMA Cakrawala, 'kan?" tanyanya mulai membuka suara. Senyum Avin dari tadi tidak pernah pudar dari bibirnya yang kecil.
Tidak ada balasan dari gadis-gadis itu membuat Avin kembali meringis. Hanya wajah datar dan tatapan sinis yang mereka layangkan untuk Avin. Avin berusaha untuk tidak peduli dengan respon mereka yang cuek. Ia tetap berusaha berbicara dengan mereka. "Aku anak baru di sana. Kalian kelas berapa dan jurusan apa?" tanyanya lagi.
Mereka ini sariawan atau gak bisa ngomong? Kok dari tadi diam mulu? batin Avin heran.
"Aku Avin. Nama kalian siapa?"
"Gak usah sok kenal, deh!" sinis seorang dari mereka.
Jleb
Kok sakit, ya?
Avin langsung mengatupkan mulutnya rapat, memilih memandang keluar sana dengan wajah memerah. Avin tidak ingin melihat respon orang-orang. Dikatai sok kenal tentu saja membuat siapapun kesal termasuk Avin, tapi rasa malu lebih mendominasi Avin saat ini.
Cih, sombong amat. Nanti kalo ketemu lagi dan minta bantuan, aku gak bakalan sudi! batin Avin kesal.
Avin bukannya mau sok kenal pada mereka. Ia hanya berusaha mencari banyak kenalan agar tidak merasa sendiri di kota sebesar ini. Banyak hal yang Avin pikirkan termasuk saat dirinya membuat masalah nanti, setidaknya ada yang akan membantu dan membelanya.
Jangan nethink dulu. Avin tidak akan membuat masalah dengan sengaja, kok. Tadi itu hanya contoh saja. Avin tidak akan mencari masalah kecuali orang lain yang memulai. Ya kali Avin diam kalau ada yang mencari gara-gara, harus lawan dong!
Avin kembali melihat ke arah gadis-gadis tadi. Entah hanya perasaan Avin saja atau memang itu kenyataannya, saat ia mulai memasuki angkot, Avin merasa gadis-gadis yang duduk berhadapan dengannya itu selalu memandangnya sinis. Tatapan mereka seolah sangat tidak menyukai Avin. Mereka terlihat berbisik satu sama lain dengan arah mata pada Avin.
Risih? Tentu saja. Avin perlahan melihat penampilannya lagi, membandingkan dengan pakaian yang mereka gunakan. Siapa tahu ada yang aneh, pikir gadis itu.
Gak ada yang aneh, kok. Kenapa mereka mandang aku gitu banget? Suara batin Avin.
Kok serem, ya?
Avin bergidig. Gadis-gadis di kota ternyata menakutkan sekali. Avin membayangkan kehidupan sekolahnya nanti jika teman-teman sekelasnya bersikap seperti gadis-gadis di hadapannya.
"Pindah lagi ajalah aku," gumam Avin pelan.
Avin kembali memandangi jalanan yang mereka lalui, sembari memikirkan kehidupannya berada di Jakarta, kota yang menjadi tempat baru bagi Aviandra Jesika berada.
Avin melihat arloji berwarna hitam yang melekat di tangan kirinya untuk melihat waktu sekarang. Masih memiliki banyak waktu untuk tiba dengan tepat waktu di sekolah.
Part ini sudah direvisi, tapi jika masih ada typo, harap dimaklumi. Penulis juga manusia,,,hehehhehe

KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND TIME SENIOR HIGH SCHOOL ||COMPLETED||
RomansaIni kisah tentang Aviandra Jesika, kembali mengulang sekolah menengah atas karena suatu alasan. Riwayat rank: 🏅1 Avin 🏅121 in thriller (21 september 2022) 🏅1 in Sekolahan (01 Oktober 2022) 🏅2 in rahasia (04 Oktober 2022) 🏅4 in Penyamaran 🏅1 i...