Setelah dua bulan lebih, akhirnya aku bisa menyelesaikan cerita ini.
Lega banget gitu rasanya😁
Bagi yang udah baca, Vote, dan komen, makasihh, ya😁😶
Tanpa kalian, aku mungkin gak bakal nyelesain cerita ini tepat waktu.
Lope u semua😍
Happy Reading☘️
Alfian, Zinno, Cika dan Alex hanya diam menemani Zico yang kembali menutup mata. Zico sudah tersadar satu jam yang lalu dan sekarang Kembali menutup mata untuk beristirahat setelah dokter memberinya obat. Mereka bernapas lega mengetahui Zico tidak terluka parah.
Tidak ada lagi keributan ataupun hal random yang mereka ciptakan di dalam ruangan rawat Zico. Hal itu dikarenakan keadaan Avin yang sampai sekarang belum juga membuka mata. Avin saat ini tengah berjuang untuk hidup di samping ruangan rawat Zico.
Ya. Avin dalam keadaan koma. Luka yang Avin dapatkan begitu serius. Sebuah luka tusuk di punggung yang membuatnya kehilangan banyak darah serta beberapa tulang yang retak membuat Avin harus mengalami hal itu.
Tidak ada yang tahu kapan gadis itu akan terbangun dari tidur panjangnya. Dokterpun tidak berharap lebih mengenai kesembuhan Avin. Hanya doa yang menjadi harapan terakhir mereka.
Devan dan Sania tidak berada di ruangan rawat Zico ataupun Avin. Hal itu dikarenakan keadaan Sania yang tidak baik-baik saja. Mendengar kedua anaknya masuk rumah sakit karna perbuatan Arnold membuat Sania menangis histeris. Apalagi mendengar kabar Avin yang koma membuat Sania tidak sadarkan diri. Devan hanya bisa menemani Sania yang sudah menutup mata hampir setengah jam lamanya.
Tidak ada yang bisa Devan lakukan sekarang. Mau menyesal, tapi semuanya sudah terlambat. Devan merasa semua ini adalah kesalahannya, tidak bertindak tegas meski sudah mengetahui dalang di balik peneroran Avin dan Zico. Devan kira, dengan mengambil alih semua aset milik Arnold akan membuat abang iparnya itu jera.
Rival sudah menceritakan semua yang terjadi, termasuk rencana konyol yang di susun oleh putrinya bersama sang adik. Devan jelas marah mendengar penjelasan Rival, tapi Devan tidak bisa melakukan apapun karna semuanya sudah berakhir.
••••••••••
Aksa duduk di samping brankar Avin, menghela napas beberapa kali untuk menghilangkan rasa sesak pada dadanya. Aksa seperti dejavu melihat sang kekasih yang masih setia menutup mata. Keadaan Avin yang terbaring lemah membuat Aksa kembali mengingat kejadian bertahun-tahun yang lalu, di mana sang bunda di rawat seperti ini.
Ruangan rawat Avin begitu hening, hanya suara pendeteksi detak jantung yang terdengar. Aksa duduk menemani Avin sudah begitu lama tanpa ada niatan untuk beranjak.
Sekedar bicara saja rasanya suara Aksa tercekat. Aksa hanya duduk diam memandang wajah Avin yang begitu pucat. Tangan Aksa sedari tadi terus menggenggam tangan Avin yang begitu dingin, dengan harapan akan kembali hangat jika Aksa menggenggamnya seperti itu.
"Katanya kamu kuat, Aviandra, tapi kenapa belum bangun juga?" Mengucapkan kalimat itu begitu berat bagi Aksa. "Mana bukti ucapan kamu kalo kamu akan selalu baik-baik saja, hem?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND TIME SENIOR HIGH SCHOOL ||COMPLETED||
RomanceIni kisah tentang Aviandra Jesika, kembali mengulang sekolah menengah atas karena suatu alasan. Riwayat rank: 🏅1 Avin 🏅121 in thriller (21 september 2022) 🏅1 in Sekolahan (01 Oktober 2022) 🏅2 in rahasia (04 Oktober 2022) 🏅4 in Penyamaran 🏅1 i...