BAGIAN 45

794 58 20
                                    

Jangan lupa vote, ya teman-teman. Komen juga boleh, kok. Biar aku semangat update nya😁

Mohon ditandai jika kalian menemukan typo.


Happy Reading☘️


Avin berdiri di jalanan sepi di sore
yang tidak begitu dingin. Motornya tiba-tiba berhenti dan Avin bingung akan hal itu. Setelah mengecek, Avin menepuk keningnya setelah sadar lupa mengisi bensin. Avin bingung harus meminta bantuan siapa.

Mau membeli sendiri tapi jarak tempat jual bensin dengan posisinya lumayan jauh. Avin sangat malas mendorong motornya sampai menemukan tempat penjualan bensin.

Meninggalkan motornya di sana? Avin terlalu takut. Kalo ada yang ambil gimana? Jelas Avin tidak rela. ini motor mahal dan Avin begitu menyayangi motor itu.

Avin terpaksa meminta bantuan Aksa. Dengan penuh keyakinan, Avin menelfon Aksa sambil menutup sebelah mata menunggu kekasihnya itu mengangkat panggilan darinya.

Terdengar suara sapaan dari seberang sana membuat Avin mengembangkan senyumnya.

Semoga Mas Aksa mau nolongin aku, batin Avin berdoa.

"Kamu sibuk, Mas?"

"Tidak terlalu. Ada apa?" tanya Aksa.

Nyatanya saat ini Aksa begitu sibuk, tapi demi gadis kesayangannya, Aksa pura-pura tidak sibuk. Apalagi baru kali ini Avin yang pertama menelfonnya dan itu membuat Aksa senang.

"Em... gini, Mas. Em...." Avin menggigit bibirnya ragu meminta bantuan Aksa, takut kekasihnya itu menolak. "Motor aku mati karna kehabisan bensin. Aku mau beli, tapi tempat jual bensin jauh banget. Aku gak yakin bisa dorong motor aku sampai sana," jelas Avin memberanikan diri.

"Sekarang kamu di mana?" Aksa segera mematikan laptopnya dan berjalan ke luar ruangan kerjanya dengan langkah tergesa-gesa.

Avin menutup panggilan dan mengirim lokasinya pada Aksa. Avin melompat kegirangan saat Aksa mau membantunya.

Ekspresi Avin berubah seketika melihat sebuah mobil yang sangat dikenalnya berjalan mendekat. Beberapa hari belakangan, Avin selalu memperhatikan mobil itu.

Ini saatnya, batin Avin dengan tatapan tajam.

Avin menatap tajam mobil itu saat melewatinya begitu saja. Avin tersenyum smirk saat mobil itu tiba-tiba berhenti tak jauh darinya. Avin mempersiapkan diri saat dua orang keluar dari sana dengan pakaian serba hitam. Salah seorang dari mereka berkumis tebal dengan kepala botak dan seorang lagi pria dengan rambut gondrong.

Avin berlari menjauh untuk memancing mereka dan sesuai dugaan Avin, kedua orang itu menggejarnya. Avin sontak menghindar saat sebuah tendangan hampir mengenai punggungnya.

Perkelahian tak bisa dihindarkan. Kemampuan Avin yang sudah ia latih bertahun-tahun lamanya membuat Avin tidak begitu kesusahan melawan kedua pria itu. Lima belas tahun bukanlah waktu yang singkat untuk Avin melatih kemampuannya.

Bugh!

Tinjuan tangan Avin telak mengenai rahang pria berkumis tebal hingga tersungkur. Kaki Avin dengan cepat melayang, menghantam ke arah wajah pria itu hingga membuatnya semakin tersungkur.

Avin menghindar, saat pria berambut gondrong melayangkan tendangan padanya. Avin menangkap dan menarik tangan pria itu yang hendak menyentuh wajahnya, menyiku perut dan kepala Avin menghantam wajah pria itu dengan sangat keras dan membanting pria itu ke aspal.

SECOND TIME SENIOR HIGH SCHOOL ||COMPLETED||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang