Happy Reading☘️
Avin saat ini sedang berada di kamar mandi untuk membersihkan diri dari segala kuman dan kotoran sambil bernyanyi. Suara nyanyian Avin menggelegar seisi rumah dengan nada falles dan juga suara cempreng miliknya. Avin beberapa kali berhenti hanya untuk mengagumi suaranya sendiri.
Avin keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk sampai selutut. Rambutnya yang hitam panjang Avin biarkan gerai begitu saja meski dalam keadaan basah. Avin melangkah ke luar kamar masih mengenakan handuk. Avin tiba-tiba merasa haus dan ingin meneguk segelas air dingin. Menyanyi terlalu lama ternyata membuat kerongkongan terasa kering.
Avin membiarkan dirinya hanya dengan handuk karna berpikir tidak ada orang lain di rumahnya dan Avin bebas berpakaian apapun. Tidak mengenakan apapun Avin juga bisa. Itulah keuntungan dari tinggal sendiri.
"Hey bro, tuyul bro, di mana-mana ada tuyul bro. Hei bro, tuyul bro, di mana-mana ada tuyul bro." Avin menyanyikan lagu dari sinetron yang yang pernah Avin tonton berulang-ulang kali dan menggerakkan tubuhnya mengikuti irama lagu itu.
"Hey bro, tuyul b--"
DEG
PRANG
Tubuh dua orang manusia dalam satu ruangan yang sama kompak menegang saat melihat satu sama lain. Avin terpaku karna Aksa tiba-tiba berada di dapur rumahnya dan Aksa yang terpaku melihat penampilan Avin.
Avin meneguk ludahnya kasar melihat tatapan Aksa yang terpaku padanya. Avin langsung melihat dirinya sendiri dan dengan cepat menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Avin segera berlari dari sana dengan wajah yang sudah memerah.
Aksa mengedip-ngedipkan matanya setelah Avin hilang dari pandangannya. Aksa memukul pipinya sendiri agar segera sadar dari keterpakuannya. Aksa memungut pecahan gelas dengan senyum kecil yang terbit di bibirnya. Wajah Aksa terasa panas setelah melihat Avin yang hanya mengenakan handuk itu.
"Sial!" Aksa memaki dirinya sendiri saat pikirannya sudah melenceng ke mana-mana.
Avin ke luar dari kamarnya lengkap dengan pakaian rapi. Gadis itu duduk di sofa depan Aksa dengan pandangan menunduk. Avin sekarang sangat malu hingga tidak sanggup menatap wajah Aksa yang terlihat santai. Jantung Avin juga entah mengapa dari tadi terus berdegup tidak semestinya.
Tidak ada yang membuka suara di antara mereka. Keduanya masih sibuk dengan debaran yang mereka rasakan masing-masing. Avin sempat mencuri pandang ke arah Aksa, tapi langsung menunduk saat tatapan keduanya bertemu.
Avin berdehem dan pura-pura merapikan bajunya untuk mengurangi rasa canggung. "Mas Aksa sejak kapan ada di sini?" tanya Avin canggung.
"Udah lumayan lama."
Avin menutup matanya merasa malu dan berharap Aksa tidak mendengar suaranya saat bernyanyi di kamar mandi. Setidaknya itu masih bisa menyelamatkan harga diri Avin.
"Suara kamu lumayan juga. Saya tidak tau kalo kamu itu bisa bernyanyi."
Hilang sudah. Harga diri Avin tidak ada yang tersisa. Avin tidak punya muka lagi dihadapan Aksa. Rasanya Avin ingin menenggelamkan diri di danau Toba agar tidak bertemu Aksa lagi.
"Mas Aksa kenapa masuk rumah orang tanpa izin? Itu namanya maling."
"Saya masuk karna pintu rumah kamu terbuka lebar, Aviandra. Untung saya yang datang, Bagaimana kalo yang masuk beneran maling?"
Avin diam membisu, merutuki dirinya yang ceroboh. Avin sedikit bersyukur Aksa yang datang. Andai beneran maling yang datang, Avin tidak tahu harus berbuat apa karna dirinya tadi hanya memakai handuk untuk menutupi tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND TIME SENIOR HIGH SCHOOL ||COMPLETED||
RomansaIni kisah tentang Aviandra Jesika, kembali mengulang sekolah menengah atas karena suatu alasan. Riwayat rank: 🏅1 Avin 🏅121 in thriller (21 september 2022) 🏅1 in Sekolahan (01 Oktober 2022) 🏅2 in rahasia (04 Oktober 2022) 🏅4 in Penyamaran 🏅1 i...