BAGIAN 53

627 51 35
                                    

Jangan lupa vote, ya teman-teman. Komen juga boleh, kok. Biar aku semangat update nya😁

Mohon ditandai jika kalian menemukan typo.


Happy Reading☘️


Hari minggu pukul 11.30 WIB, semua sudah berkumpul di rumah Zinno. Sang pemilik rumah hanya bisa mengelus dada pasrah melihat keadaan ruang tamu yang sudah seperti kapal pecah, kebiasaan mereka saat berkumpul seperti ini. Sampah bekas snack beredar di mana-mana.

Kedua orang tua Zinno dan adiknya pergi ke rumah nenek mereka, orang tua dari Berto--ayah Zinno. Zinno sengaja tidak ikut karna para sahabatnya akan datang bertamu untuk menghancurkan seluruh isi rumah. Namun, tenang aja, Avin dan kawan-kawan bertanggung jawab, kok. Mereka akan memungut semua sampah jika pulang nanti.

Keluarga Zinno sudah mengenal baik sahabat putra mereka, termasuk Avin dan Cika yang baru bergabung beberapa bulan ini. Avin yang memiliki sifat tidak tahu malu membuatnya dengan mudah akrab dengan orangtua dari para sahabatnya.

"Eh, kak. Lo punya mantan, gak?" tanya Zinno iseng. Mereka sekarang duduk lengsengan di bawah dengan membentuk lingkaran. Sebelumnya mereka sudah memungut semua sampah dan mengumpulkannya di tengah-tengah mereka dengan beberapa cemilan yang masih utuh.

"Sebelum aku jawab, kalian dulu yang jawab," ujar Avin santai.

"Kok gitu? Zinno nanya lo doang, kak," protes Alfian.

"Ya udah. Aku juga gak mau jawab. Gampang, 'kan?"

"Ishh, iya deh. Biar adil dimulai dari Cika aja," kata Alex. "Gak papa, 'kan, Cika?"

"Kalo aku sih gak ada mantan. Aku gak pernah pacaran soalnya," jawab Cika santai. "Jangankan punya pacar, dapat teman aja gak pernah."

"Lo gak ngakuin kita sebagai teman? Wah, parah lo, Cik!" Alex berujar lebay sembari memegang dadanya alay, pura-pura sakit hati tidak diakui teman oleh Cika.

"Itu dulu, Alex. Kalo sekarang 'kan ada kalian yang jadi teman aku," kata Cika panik.

"Santai kali, Cik. Gue cuma becanda."

Cika langsung bernapas lega. Zico, Alfian dan Zinno hanya bisa menatap Cika tanpa berkedip. Ternyata Cika memang sepolos itu. Padahal ekspresi Alex tadi sangat kentara cuma becanda, tapi Cika dengan polosnya percaya. Avin yang sudah paham dengan kepolosan Cika hanya bisa menggeleng maklum.

"Gue sama kek Cika, Gak ada," lanjut Zico, duduk di sebelah kiri Cika.

"Kalian berdua gak pernah pacaran?" tanya Avin terkejut. "Kenapa?"

"Gak tertarik!" kompak Zico dan Cika.

"Gimana kalo lo berdua jadian aja? Sama-sama jadi pacar pertama," usul Alfian tanpa sadar.

"Lo lupa atau pura-pura lupa? Abang Cika pacaran sama Kak Kena yang notabene kakak kandung gue."

Alfian menggaruk tengkuknya melupakan fakta itu. Tatapan Avin yang menatap Alfian tajam membuat Alfian bergidik.

"Gue gak ada mantan tapi punya pacar." Giliran Zinno yang menjawab.

"Setia banget lo jadi cowok, No. Gak ada niat untuk selingkuh atau putus?" tanya Alex penasaran. Zinno dan kekasihnya sudah menjalin hubungan hampir tiga tahun sejak Zinno duduk di kelas sepuluh dan kekasihnya merupakan kakak kelas mereka dulu. Saat ini kekasih Zinno sudah kuliah di universitas Indonesia jurusan ilmu kedokteran.

"Gue bukan lo yang tukang selingkuh," jawab Zinno pedas, yang mana membuat Alex mendelik.

"Baru tahu Zinno ada pacar. Kirain Zinno jomblo," kata Cika, sedikit terkejut dengan fakta itu.

SECOND TIME SENIOR HIGH SCHOOL ||COMPLETED||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang