BAGIAN 34

718 73 0
                                    

Happy Reading☘️


22 tahun yang lalu

Sekumpulan orang terlihat menunggu di luar ruang persalinan dengan perasaan cemas. Terlebih bagi seorang Devano Dewa Gantara, pria yang akan menjadi seorang ayah. Devan mondar mandir di sana menunggu dokter memanggilnya untuk menemani sang istri melahirkan.

"Suami pasien?"

"Saya, Dokter," jawab Devan cepat.

"Istri Anda sebentar lagi akan melahirkan. Beliau meminta Anda untuk menemaninya saat bersalin," ucap sang Dokter.

Devan menatap seluruh anggota keluarga yang menunggu bersamanya. Orang tuanya beserta mertuanya mengangguk memberi semangat pada Devan. Devan tersenyum dan mulai memasuki ruang persalinan, dengan pakaian yang sudah berbeda, pakaian yang disediakan oleh pihak rumah sakit.

Devan tersenyum dan memegang tangan sang istri yang penuh dengan keringat, berusaha memberi ketenangan pada pemilik dunianya itu.

"Kamu pasti bisa, sayang. Aku ada di sini untuk menemani kamu," ucap Devan.

"Terima kasih," ucap Sania lemah.

Devan mengelap wajah istrinya yang sudah basah karna keringat. Terus mengeluarkan kata-kata penenang agar sang istri bisa lebih rileks.

Sania merasakan perutnya sakit, merasa anaknya memaksa ingin keluar. Sania beberapa kali menarik napas dan membuangnya secara perlahan menahan rasa sakit. Bahkan tanpa sadar, Sania menancapkan kukunya pada tangan Devan membuat pria itu sedikit meringis.

"Ayo kita mulai. Kepala bayinya udah mulai terlihat," ucap sang Dokter. "Tolong ikuti arahan saya, ya, Bu."

"Ahhh...! Ahhh...! Ahhh!" Sania mulai mengejan saat dokter memintanya. Devan dengan perasaan cemas bisik di telinga Sania tanpa mempedulikan tangannya yang sakit. Setidaknya, Devan dapat merasakan perjuangan istrinya walau hanya sedikit.

"Sedikit lagi, Bu!" perintah Dokter.

Sania terus mengejan hingga beberapa menit setelahnya terdengar suara tangisan bayi yang menggelegar seisi ruangan persalinan.

"Selamat, Bu, Anda melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik dan lengkap."

Devan dan Sania tersenyum lega melihat keadaan bayi mereka yang masih dalam gendongan dokter. Sania mengernyitkan dahinya merasa sesuatu akan keluar. Perutnya tiba-tiba kembali sakit membuatnya kembali mengejan. Devan yang melihatnya langsung cemas dan panik istrinya kembali kesakitan.

"Sepertinya Anda akan melahirkan lagi," ucap sang dokter. Dokter itu memberikan bayi perempuan pada perawat dan membantu Sania melahirkan lagi.

Tidak berselang lama, seorang bayi kembali lahir dan menangis dengan keras seperti bayi pertama. "Selamat, bayinya perempuan lagi dan lahir dengan selamat dan sehat".

Devan langsung menitikkan air matanya haru melihat anak keduanya yang lahir dengan sehat. Devan bersyukur kepada Tuhan karena memberinya dua malaikat kecil sekaligus dan sang istri berhasil melahirkan dengan selamat.

"Makasih sayang, makasih," ucap Devan sambil Mengecup sayang kening sang istri. Sania hanya bisa tersenyum lemah, tenaganya sudah terkuras habis melahirkan kedua buah cintanya bersama Devan.

Para orang tua yang menunggu di luar langsung menyerbu masuk saat dokter mengizinkan mereka menjenguk ibu dan kedua bayinya. Devan memberi nama kedua malaikat kecilnya Alzena Aurelien Gantara dan Alkena Aurelia Gantara.

SECOND TIME SENIOR HIGH SCHOOL ||COMPLETED||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang