21 | Dendam yang tak kunjung surut

14.5K 2.1K 74
                                    

"Lapor tuan! Assassin yang anda kirimkan, gagal melaksanakan perintah anda! Sebagian besar dari mereka telah terbunuh. Yang berhasil kembali hanya 3 orang saja!"

"Apa? Bukankah mereka adalah seorang profesional?! Mengapa mereka bisa gagal menculik seorang gadis lemah?!"

"Menurut 3 orang yang selamat tersebut, gadis itu diselamatkan oleh orang yang sangat kuat!"

Philippe membanting gelas wine ditangannya. Dia menoleh kearah bawahannya dengan marah, ia tak habis pikir bahwa kesempatan yang ada di depan matanya tak berhasil. Ia berfikir bahwa rencana Ailyn untuk menyelinap keluar saat malam hari adalah kesempatan yang bagus untuk mencelakainya.

Ini tidak bagus, beberapa hari ini aku melihat Elyssa begitu murung dan sedih. Penyebabnya adalah lady keluarga Erchau itu! Aku harus memberinya pelajaran! Namun siapa yang berani menolongnya?!

"Ada informasi tentang seseorang yang menyelamatkannya?"

"Menurut kesaksian dari 3 orang yang selamat itu, yang menyelamatkannya adalah seorang pria. Pria itu mengenakan topeng dan memiliki energi sihir begitu kuat. Matanya berwarna ungu dan dia juga mengeluarkan aura sihir berwarna ungu dari tangannya."

Philippe terdiam mendengarnya. Ia pernah dengar desas-desus tentang seseorang dengan energi sihir berwarna ungu. Orang yang memiliki energi sihir berwarna ungu merupakan orang dengan kemampuan sihir terlangka yang pernah ada.

Dahulu, ada banyak kasus terbunuhnya para pemilik energi sihir berwarna ungu. Karena kekuatannya yang luar biasa, orang-orang itu diculik dan dijadikan santapan oleh para iblis.

Di dunia ini yang masih memiliki kekuatan itu hanya satu orang saja. Karena identitasnya sering berubah-ubah untuk keamanannya, maka yang tahu pun hanya orang-orang penting saja.

"Tidak mungkin. Itu tidak mungkin dia, untuk apa dia melindungi gadis itu."

Philippe mengeluarkan kristal komunikasi miliknya dan menghubungi penyihir menara di Kaspia. Dia bertanya tentang keberadaan pemilik energi sihir ungu, dan jawaban penyihir menara benar-benar membuatnya terkejut.

"Dia? Saat ini dia sedang berada di Fraudia. 3 tahun yang lalu ia mengatakan bahwa dia hendak bertemu dengan kerabatnya. Oleh karena itu saat ini ia menetap di Fraudia. Mengapa anda bertanya hal ini Yang Mulia?"

Philippe terdiam.

"Yang Mulia?"

Dengan kesal ia melempar kristal komunikasi itu ke dinding dan kristal itu pun hancur berkeping-keping. Bawahan Philippe yang mengantarkan informasi itu padanya pun menjadi ketakutan saat ia melihat ekspresi marah Philippe.

"Sial! Bagaimana bisa orang itu melindunginya?!" Philippe berteriak begitu kerasnya. Dia kesal karena dia tidak bisa memberi pelajaran pada orang yang membuat kesal gadis yang dicintainya.

Aku tidak peduli. Meski dia sekalipun.

"Perintahkan 5 orang pasukan terbaik milikku untuk mengawasi gadis itu. Dan tunggu arahan dariku!" seru Philippe pada bawahannya.

Bawahannya mengangguk dan segera pergi meninggalkannya. Nafas Philippe masih tidak beraturan karena emosinya yang tak terkendali, dengan cepat ia memikirkan senyuman Lady Alroux yang hangatnya untuk menenangkan hatinya.

Aku harus bisa memberi pelajaran gadis itu secepat mungkin.

Aku harus bisa memberi pelajaran gadis itu secepat mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When an Antagonist becomes HeroineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang