Charlotte berlari kearah Ailyn lalu memeluk Ailyn yang masih terus menangis. Ia tidak pernah menyangka bahwa sir Cedric adalah orang yang dicintai oleh Ailyn begitu dalam hingga Ailyn menangis kencang seperti ini.
"Sshh... Keluarkan semuanya yang menjanggal di dalam hatimu lady," ucap Charlotte sembari memeluk Ailyn dengan erat.
"Katakan padaku, Charlotte! Katakan! Kenapa disaat aku memiliki kesempatan untuk menyayangi mereka yang aku sayangi, justru mereka pergi dariku!!" balas Ailyn dengan tangisan histeris.
Seketika Charlotte ikut menangis, lalu ia berkata. "Mereka tidak pergi darimu lady... Mereka masih ada! Mereka ada disini, tepat disini!" Charlotte menunjuk kearah jantung Ailyn, terasa jantung Ailyn yang berdetak begitu keras, membuat Ailyn teringat betapa mahalnya harga yang harus dibayar oleh Cedric dan Irene demi jantung ini masih tetap berdetak.
"Aaaggghhhhhh!!!!!!!" Ailyn berteriak histeris, membuat semua orang yang ada di aula singgasana ikut menangis dan sedih. Grand Duke dan Grand Duchess hanya bisa menahan rasa sedih saat melihat isak tangis putri kecil mereka. Karena pada dasarnya, mereka sendiri tak bisa berbuat apapun.
"Lyly..." gumam Caius dengan sedih.
Karena sedari awal Ailyn terlalu banyak menggunakan kekuatannya, dan dia juga mengalami tekanan hati yang begitu kuat, akhirnya Ailyn jatuh pingsan dalam dekapan Charlotte.
"L-Lady Ailyn!! Tuan Grand Duke! Tolong! Lady Ailyn pingsan!" seru Charlotte. Melihat putrinya jatuh tak sadarkan diri, Grand Duke segera berlari kearah putrinya itu lalu mengangkatnya.
"Tuan putri, terima kasih banyak karena tidak ikut memihak kakak anda dan membantu Ailyn dalam rencananya. Kami semua, dan seluruh rakyat Fraudia benar-benar berterima kasih atas keberanianmu," ucap Grand Duke.
Grand Duke menundukkan sedikit kepalanya lalu, pergi keluar dari aula singgasana bersama anggota keluarga Erchau lainnya.
Itu Lady Ailyn!!
Semuanya!! Itu Lady Ailynia!!!
Keluarga Erchau hendak membawa Ailyn kembali ke kediaman mereka, semua orang di luar istana yang melihat Ailyn tak sadarkan diri pun menjadi khawatir. Karena Ailyn adalah kunci utama kemenangan dalam melawan pemberontakan.
"Jangan khawatir, dia baik-baik saja. Dia hanya terlalu banyak menggunakan sihir," ucap Saintess Licht.
Rasa khawatir semua orang pun hilang saat Saintess Licht datang lalu memeriksa kondisi Ailyn, dia mengatakan bahwa Ailyn baik-baik saja, hanya terlalu banyak menggunakan energi sihir.
Killian merasa sedih saat melihat tuannya sudah dalam kondisi tak sadarkan diri. Terlihat juga wajah Ailyn yang begitu pucat dan pakaiannya telah kotor karena darah.
"Apa yang terjadi dengan Lady Ailyn?" tanya Killian pada Charlotte. Felix juga penasaran dengan apa yang terjadi pada Ailyn, jadi dia ikut mendengarkan jawaban dari Charlotte.
"Lady telah kehilangan belahan hidupnya, sepertinya itu berkaitan dengan takdirnya," ucap Charlotte.
Killian memang tidak mengerti apa yang dikatakan Charlotte, jadi dia mengira bahwa hidup Ailyn tinggal sedikit. Berbeda dengan Felix yang sedikit paham.
Para bangsawan yang dikurung di penjara bawah tanah pun satu persatu dibebaskan.
"Apa putra mahkota telah dikalahkan?!" tanya Jenderal besar.
"Ya. Dia sudah kalah," jawab Leon.
Jenderal besar yang ikut menjadi tawanan perang pun merasa bersyukur dengan kemenangan yang masih berpihak pada Kaisar Heinri dan mereka semua yang menjadi tawanan tampak tersiksa selama dikurung di dalam penjara. Sehingga saat mereka diselamatkan dan dibawa keluar oleh kesatria White Horse, mereka sangat senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
When an Antagonist becomes Heroine
Fantasi[Complete Fantasy Story #1] Mulanya, Cha Yurim hanya diberi pesan oleh Seo Yeonhwa, sahabatnya. Untuk menjaga buku novel antik kesayangannya. Namun siapa sangka, kalau buku itu akan merubah takdir dan hidupnya. ─── Yurim bukan penggemar karya fantas...