32 | Serigala dan Mangsanya (2)

10.1K 1.6K 90
                                    

"Brengsek! Aku tidak akan mengalah!"

Philippe memposisikan tubuhnya dengan baik, lalu mengumpulkan energinya dengan cepat. Caius yang melihat Philippe merespon serangannya dan bersiap untuk menyerang balik menjadi sangat tertantang. Philippe melangkah cepat dan langsung menyerang Caius dengan tebasan vertikal yang kuat.

Serangan itu berhasil ditahan oleh Caius dan Caius melakukan serangan balasan pada Philippe. "Segitu saja kemampuanmu?!" Caius berlari dengan cepat, menghampiri Philippe yang masih dalam kondisi bertahan. Keduanya saling beradu pedang, hingga tak terlihat sedikit pun pergerakan mereka.

Sebagai seorang pangeran dari negeri yang terkenal dengan gaya bertarung dan pertahanan hidupnya yang luar biasa, tentu saja Philippe adalah lawan yang seru bagi Caius karena memiliki kemampuan diatas rata-rata.

"Hahahaha!! Keluarkan lagi semua kemampuanmu brengsek!" seru Caius.

H-Hebat... Aku tidak menyangka Caius akan sekuat itu...

Mulai dari beberapa tinjuan yang mengenai Caius dan beberapa tendangan yang mengenai Philippe. Sayangnya, sang putra mahkota Kerajaan Kaspia ini mulai kewalahan menahan serangan beruntun nan kuat milik Caius. Sebelumnya ia telah diserang oleh Ailyn dan tubuhnya terkena luka dalam yang cukup fatal, meski dia sudah meminum potion healing, ternyata luka yang diterima tidak sembuh dengan baik.

Hingga akhirnya ia sudah sangat terpojok, bawahan Philippe yang tersisa pun datang dan mencoba membantunya.

"Apa ini? Dibantu? Apa kau begitu pengecut?! Bukankah kau tadi sangat berani?! Sampai kau dengan gagahnya ingin memotong lengan adikku!"

"Jangan pernah kau berpikir akan selamat setelah kau menyakiti adikku!"

Caius benar-benar sudah tenggelam dalam emosinya. Energi sihirnya melonjak hingga ke titik maksimal. Caius pun memfokuskan dirinya lalu mengangkat pedangnya ke depan wajahnya. Aku menyadari Caius hendak menyerang Philippe dengan serangan pamungkasnya, aku juga mengerti kenapa Caius bisa semarah itu, namun tetap saja Caius tidak boleh membunuhnya.

Karena bila dia mati, keluarga Erchau akan dalam bahaya, sekali lagi.

"KAKAK BERHENTI!! JANGAN MEMBUNUHNYA! DIA ITU SEORANG PANGERAN!"

Caius mengayunkan pedangnya, bersiap memotong Philippe menjadi ratusan keping. Namun sayangnya serangan fatal miliknya meleset karena ia mendengar seruan dari Ailyn.

Ledakan besar tercipta. Di kejauhan sana, semua orang dapat mendengarnya, namun mereka tidak terlalu memedulikannya. Berbeda dengan Philippe, hidupnya hampir saja berakhir, saat ia melihat kerusakan yang dibuat oleh Caius. Andaikan serangan itu tidak meleset, mungkin saat ini tubuhnya dan tubuh para bawahannya telah terkoyak-koyak.

Ck, apa mereka sekeluarga adalah monster?!

Melihat kesempatan yang ada, para bawahannya dengan cepat membantunya berdiri lalu membawa Philippe pergi dari area pertarungan.

Caius mendecih sebal saat melihat Philippe yang berhasil melarikan diri, dia pun memasukan kembali pedangnya yang hampir patah kedalam sarung pedang. Caius cukup banyak menghabiskan energinya saat bertarung dengan Philippe, sehingga tubuhnya sedikit lemas karena energinya terkuras banyak.

Caius berbalik, lalu menoleh kearah Ailyn. Ia tersenyum kecil melihat adiknya dalam kondisi baik-baik saja, ia pun menghampiri Ailyn lalu menyerahkan lapisan gaun milik Ailyn yang tertinggal.

Jika dia memang seorang pangeran, itu wajar bila kekuatannya sangat luar biasa. Tapi tak kusangka, Lyly mampu bertahan darinya...

Dan aku sempat melihat Lyly hendak melakukan sihir ledakan, apa dia berniat untuk menghancurkan lengan pria itu agar dapat melarikan diri?

When an Antagonist becomes HeroineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang