Ini sudah pertemuan ketigaku dengan Irene, kali ini pun dia memintaku bertemu dengan alasan yang sama. Aku hendak meminta penjelasan padanya, mengapa aku selalu tertidur setiap datang menemuinya.
"Kenapa anda selalu melakukan hal yang sama seperti ini, lady Irene?" tanyaku dengan tatapan curiga.
Irene tersentak.
"M-Melakukan apa? Daripada itu, silahkan anda beristirahat sejenak dengan bersandar," balas Irene.
Seperti sebelumnya, ia pasti akan memintaku bersandar diatas kursi yang sama, lalu menyalakan lilin aromaterapi. Aku sadar bahwa lilin aromaterapi itu merupakan obat tidur, aku tidak merasakan ada niat buruk dari Irene, hanya saja kenapa dia membiusku seperti itu yang membuatku penasaran.
Aku menahan nafas panjang, lalu berpura-pura tidur.
"Dia sudah tertidur, kita jalankan rencana kita. Ini sudah dalam tahap terakhir."
"Apa kau yakin?"
"Aku yakin, sebelumnya kita tidak pernah gagal."
Aku tidak dapat langsung membuka mataku lalu berteriak. Rencana kita? Tahap terakhir? Apa yang Irene rencanakan? Apa dia hendak melakukan sesuatu yang buruk padaku?
"Baik, aku sudah bersiap."
Aku mengenali suara yang membalas ucapan Irene, itu suara Cedric Ayhner. Apa yang mereka berdua rencanakan padaku?
Tak lama, aku dapat merasakan telapak tangan Irene yang dingin diatas dahiku, ditambah dengan satu tangan yang lebih besar menimpa diatasnya.
Arima lasai eta ederra....
(Wahai jiwa yang tenang dan indah...)Itzuli eta izan hilezkorra...
(Kembalilah dan jadilah abadi....)Itzuli zurea dena...
(Kembalilah apa yang menjadi milikmu...)Aku tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Irene, itu terdengar seperti mantra sihir. Selain itu, meski aku menutup mataku, aku dapat merasakan cahaya putih yang sangat terang menyilaukan tengah menghampiriku.
Dan aku tidak mendengar suara Irene lagi.
"Apa sudah berhasil?"
"Ya, dia sudah mulai bergerak."
Irene dan Cedric telah berhasil mentransfer energi dan ingatan kedalam diri Ailyn. Saat ini adalah harapan terakhir Irene, untuk mengembalikan ingatan dan kesadaran kehidupan Yurim sebagai Ailyn dan Serenity.
"Kita akan menunggu dan berjaga, ini mungkin akan lama, karena semua ingatan itu baru dapat bersatu sepenuhnya bila dia mampu menerima keadaan dirinya sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
When an Antagonist becomes Heroine
Fantasy[Complete Fantasy Story #1] Mulanya, Cha Yurim hanya diberi pesan oleh Seo Yeonhwa, sahabatnya. Untuk menjaga buku novel antik kesayangannya. Namun siapa sangka, kalau buku itu akan merubah takdir dan hidupnya. ─── Yurim bukan penggemar karya fantas...