03 | Semua mata tertuju kearahku

32.6K 4.1K 122
                                    

Sesuai ucapannya, Lexy berhasil menyelesaikan gaun milikku dengan cepat. Tak butuh waktu lama bagi Lexy menyelesaikannya, karena gaun milikku tak membutuhkan banyak lapisan di dalamnya sehingga pembuatannya pun lebih cepat dari pembuatan gaun pada umumnya. Karena gaun telah siap, maka hari ini aku hanya perlu melakukan persiapan diri untuk menjadi pusat utama pada pesta. Dengan kemampuan ingatanku yang kuat, aku menghafal banyak nama bangsawan juga etiket para bangsawan dengan cepat.

Malam ini aku akan menjadi pusat utama.

Pasti.

Para pelayan pribadi Ailyn mulai sibuk mempersiapkan banyak hal untuk malam ini, dan aku mulai banyak melakukan serangkaian perawatan khusus untuk malam ini. Jujur saja, saat melakukan serangkaian perawatan khusus tersebut, aku sedikit syok. Bagaimana tidak? Aku yang di Korea bukanlah orang kaya yang setiap hari selalu melakukan perawatan mahal. Meski demikian, bukan berarti aku tak pernah melakukan perawatan seperti facial. Hanya saja, perawatan disini, sungguh berbeda.

Jika di Korea menggunakan teknologi yang canggih, disini mereka melakukan sihir canggih!

Waktu berlalu dengan cepat, dan langit berubah menjadi warna oranye yang sangat cantik. Tak terasa untuk pergi ke pesta saja harus melakukan hal yang sangat rumit, aku semakin menyadari bahwa dunia disini bukanlah dunia milikku.

"Bersabar sedikit lagi nona! Sebentar lagi selesai," ucap Rivette menghiburku.

Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Rivette, hingga akhirnya sentuhan terakhir untuk 'Ailyn' selesai. Para pelayan menatap kearahku dengan takjub, bahkan ada yang menangis kegirangan melihatku. Rivette tersenyum bangga dan begitu kegirangan seperti pelayan yang lain. Aku berjalan menuju cermin besar, aku ingin melihat Ailyn dengan gaun buatanku ini, apakah akan terlihat seperti seorang dewi?

Saat aku berdiri di depan cermin. Betapa takjubnya aku melihat Ailyn yang begitu luar biasa cantik, bahkan idol Korea tercantik pun tak akan sanggup menandingi kecantikannya. Ailyn lebih dari seorang dewi, rambut merah panjang bergelombang dengan indahnya.

Make-up ringan namun sangat menonjolkan kecantikan natural Ailyn. Dan yang terakhir adalah gaun juga aksesoris yang saling mendukung satu sama lain, sungguh seperti sebuah lukisan terbaik yang pernah dibuat Leonardo Da Vinci.

"Huahhh!! Nona Ailyn sungguh cantik!!" seru para pelayan.

"Tentu saja dong! Nona Ailyn kan mawar merah Kekaisaran!" sahut Rivette.

Mendengar ucapan Rivette, para pelayan lainnya langsung mengangguk setuju. Aku tertawa melihat perbuatan mereka, mereka sangat lucu dan menarik, sangat menyenangkan.

Andaikan di dunia nyata, aku memiliki teman seperti mereka....

Saat para pelayan sedang asik memuji Ailyn, pintu kamar Ailyn pun diketuk dan di buka oleh Caius. Tak hanya Caius, Leon juga Arion datang mengunjungi Ailyn yang sudah siap untuk berangkat ke pesta.

"Lyly!!! Apa kau sudah siap?" seru Caius.

Ailyn berbalik dan menengok kearah ketiga kakaknya itu, kakak-kakaknya yang sudah siap pergi itu pun terlihat bak pangeran dalam film. Mereka sangat tampan!

Gila.... Sekeluarga ini makan apa sih? Bagaimana bisa wajah mereka bisa se sempurna ini?!

Ailyn tersenyum manis kearah kakak-kakaknya. "Selamat malam kakak! Apa kalian sudah siap?" tanya Ailyn.

Arion, Leon dan Caius melihat adik kecilnya begitu menawan dan cantik pun langsung terpesona. Wajah mereka memerah dan terlihat pada mereka ekspresi bangga, Arion yang memiliki sifat tsundere pun sampai memalingkan wajahnya saking malunya melihat Ailyn yang begitu cantik.

When an Antagonist becomes HeroineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang