15 | Target selanjutnya

17.8K 2.4K 57
                                    

"Nona, anda baru saja mendapat surat dari mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona, anda baru saja mendapat surat dari mereka." Setelah Elyssa pergi meninggalkan kediaman Erchau, aku pun langsung pergi ke kamarku dan beristirahat.

Namun meski begitu, aku tetap memantau laporan-laporan dari mata-mata yang kukirim untuk mencari seseorang.

"Terima kasih Rivette, sekarang selamat beristirahat."

Kubuka surat yang baru saja kuterima, surat itu berisikan informasi dari para informan yang aku kirimkan untuk mencari targetku selanjutnya, Damian Houver. Tokoh utama pria ketiga setelah Frederick dan Philippe, seorang pedagang kaya raya dan handal dari negeri gurun, Sorus.

Damian Houver adalah tokoh yang terlihat seperti mudah ditangani, namun sebenarnya dia adalah tokoh tersulit untuk dikelabui. Karena dia adalah seorang pedagang, otaknya jauh lebih pintar dari keempat tokoh lainnya. Insting pedagangnya tajam sehingga dia lebih sering memperhitungkan sesuatu sebelum bertindak.

"Hmm... Tapi dari keterangan yang diberikan, saat ini dia sedang berada di Fraudia?"

Hobinya adalah berkelana ke negeri-negeri kaya untuk meneliti sistem bisnis dan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu Damian jatuh cinta dengan Elyssa saat dirinya sedang berdagang di Fraudia.

Saat itu Elyssa hendak dijadikan putri mahkota oleh Frederick. Beberapa minggu sebelum penobatan, Elyssa berjalan-jalan di pusat perbelanjaan Ibukota. Elyssa yang saat itu tertarik membeli kain sutra di toko milik Damian tanpa sengaja menarik perhatian Damian.

Bukan karena kecantikannya, namun karena Elyssa memuji gaun buatannya. Gaun tak laku namun tetap ia pajang di toko miliknya, gaun itu terbuat dari kain satin mahal namun karena stylenya sangat berbeda dari style yang ada di dunia ini, gaun itu menjadi tak laku.

Dalam novel, Elyssa terus menerus melihat gaun itu dipajang hingga berdebu. Perlahan ia tertarik pada gaun itu dan hendak membelinya. Awalnya Damian menolak untuk menjual gaun tersebut, dengan alasan bahwa itu adalah produk gagal miliknya.

Namun tanpa disangka, Elyssa tetap bersikeras untuk membeli gaun itu. Hal itu pun menarik perhatian Damian, dari situ dia tertarik pada Elyssa, karena menurutnya Elyssa tidak memandang sesuatu dari penilaian orang saja.

Akhirnya, Elyssa terus menerus datang ke toko kain milik Damian. Hal itu menjadi perhatian tersendiri baginya, karena Elyssa adalah orang pertama yang mengatakan bahwa gaun buatannya adalah hal yang bernilai. Mereka berdua pun menjadi teman baik.

Suatu hari, Elyssa datang ke tokonya dengan mengenakan gaun rancangan miliknya. Gaun itu terlihat sangat cantik dan mempesona saat dikenakan Elyssa, orang-orang yang melihatnya pun terkesima. Terlebih Elyssa adalah calon putri mahkota Kekaisaran, apapun yang dia pakai pasti akan menjadi sebuah tren dan inspirasi orang-orang.

Damian tidak pernah menyangka, bahwa akan ada hari ketika ia melihat seseorang mengenakan gaun ciptaannya. Benar saja, tak lama setelah itu toko miliknya menjadi ramai dan gaun itu menjadi sebuah tren di Fraudia. Karena bisnisnya semakin terkenal, tentu saja identitasnya akan terbongkar. Terbongkar sudah identitas sebenarnya dari Damian Houver, pebisnis kaya dan cerdas dari Sorus.

When an Antagonist becomes HeroineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang