Seantero sekolah kini ramai oleh perbincangan hangat tentang hubungan Kenny dengan Ladiziya yang seperti aktor dan aktris yang sedang hits dikalangan remaja pasalnya keduanya memang diangkap pasangan yang serasi.
"Wih, pajak jadiannya mana ni kok diam-diam mulu," sindir Galang pada Kenny yang baru saja masuk kelas.
"Yaelah, pake acara pajak jadian. Emang ini hukum pemerintahan." Kenny menjawab dengan sewot lantas Galang langsung menabok bahu Kenny hingga terkejut.
"Kenapa sih loe, tangan loe ringan banget kalau masalah tabok menabok ya ...," sahut Kenny tidak terima dengan kelakuakan Galang.
Bukannya menjawab, Galang menunjuk Rizenalita yang baru saja berangkat dengan dagunya, Kenny pun menatap sekilas sambil mengangkat bahunya.
"Ada yang cemburu gak ya kalau sekarang ...." Galang mulai memanas-manasi situasi meski Rizenalita tahu bahwa Galang sedang menggoda dia, dia tetap tidak bergeming di tempatnya dan fokus dengan buku yang dia baca.
"Fal, Fal ..., gebetan loe belum berangkat?" tanya Galang pada Faldiansyah yang juga baru duduk dan meletakan tasnya di kursi.
"Belum kayaknya, kenapa?" tanya Faldiansyah balik.
"Untung belum berangkat kalau udah nasib sohibnya kan kasian, jomblo." Galang mengeraskan suaranya sampai-sampai Rizenalita menutup kedua telinganya.
"Hhhh ..., kenapa gak sama loe aja." Kenny dan Faldiansyah bersamaan mengoda Galang.
Galang melotot menatap badan Rizenalita yang duduk di depannya.
"Gak lah, mana mau gue sama cewek usil, galak, kayak gitu." Ucap Galang sesekali mengetuk meja berharap Rizenalita menoleh dan benar saja Rizenalita menoleh dengan wajah merah padam.
"Lang, loe itu kenapa sih? Mulut sama fisik loe gak sesuai banget, mau jadi cewek loe!" gertak Rizenalita kesal.
"Wih, mulai ngambek ni ..., eh, eh, Fal ..., hiburan ni selagi loe bete nunggu Safa." Galang menarik kerah baju Faldiansyah pelan supaya dia membantunya buat menghadapi Rizenalita. Namun, bukannya Faldiansyah yang bertindak melainkan Kenny.
"Eh, monster kelas ..., loe kenapa sewot. Emang yang dibilang sama Galang itu bener, loe itu usil, suka ngerjain orang, galak. Sampai-sampai seragam gue, loe buang ke tong sampah. Saking bencinya loe sama gue!" Kenny menaikkan oktaf suaranya satu tingkatan membuat semua mata melihat pertingkaian itu terjadi lagi.
"Kenapa loe yang jawab? Loe mau belain Galang! Emang sama aja, loe sama dua temen loe itu suka ganggu anak perempuan. Dasar mulut-mulut lamis loe!" Rizenalita marah menggebu-gebu sampai menahan air mata supaya tidak menangis. "Satu hal lagi, gue gak pernah buang seragam loe ke tong sampah!" Rizenalita melanjutkan ucapannya tapi kali ini sebuah tangan menyaut lengannya ketika dia hampir mendorong Kenny.
"Loe mau apakan cowok gue?" tanya Ladiziya dengan tangan mengenggam lengan Rizenalita dengan kuat.
"Apa urusan loe datang ke sini? Oh, gue tahu ..., loe mau belain cowok sialan loe itu, gue gak takut!" Rizenalita mengebrak meja sampai terdengar hingga di luar.
Keributan itu semakin memanas tetapi Kenny langsung mengambil tindakan untuk menyudahi pertengkaran mereka sebelum pertengkaran mereka sampai ke telinga BK tapi sepertinya terlambat Pak Harun terlihat berjalan tergesa-gesa menunju kelas IPS-5 dengan kedua tangan memegang pinggangnya karena kesal.
"Kenny, Rizenalita, Ladiziya, Galang, Faldiansyah kalian kenapa bikin rusuh pagi-pagi?!" Pak Harun memanggil semua nama yang terlibat begitu juga dengan Ladiziya yang tidak tahu menahu awal persoalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI DUA HATI
NonfiksiPertengkaran selalu saja terjadi pada seorang siswa bernama Kenny dan juga Rizenalita seorang Gadis. Namun, prihal cerita mereka terjebak oleh dua sisi hati yang menjerumuskan keduanya hingga membuat Kenny beranggapan bahwa dia mencintai Rizenalita...