Sepulang sekolah, Kenny berdiri di balkon rumahnya sambil melihat genting-genting milik tetangganya yang rumahnya tak jauh berbeda dengan dirinya. Dalam diam, Kenny memainkan ponselnya sambil melihat postingan teman-temannya yang curhat melalui media massa."Emang apa asyiknya mengubar masalah pribadi di media sosial, toh. Gak akan ada yang peduli." Kenny terus menscroll hingga bawah tanpa sengaja Kenny melihat postingan milik Lita lengkap dengan foto yang diambil sebagian badan.
“Rizenalita889”
«Seburuk gagah yang menjatuhkan kotorannya di atas kepala manusia.»
Lantas dalam beberapa kalimat, Kenny hanya menautkan alisnya sambil membaca komentar yang ada di bawah postingan tersebut tetapi dia tidak mendapatkan jawabannya.
"Apa maksudnya ni anak?" gumam Kenny sesekali melihat awan yang bergulir menutupi matahari.
"Oh, ya ..., ngomong-ngomong gue kok gak ketemu sama Ziya kemana dia?" tanya Kenny lantas meninggalkan balkon dan mengambil sweeter di lemari dan memakainya.
Rumah bertingkat dua itu terlihat sepi ketika Kenny keluar rumah bahkan orang tuanya yang selalu memperagakan aktor Rahul Kana dan Kajool tidak terlihat di ruang bawah.
"Bi ..., Pak Dandang ...!" teriak Kenny seraya mengambil kunci mobil yang berada di atas meja ruang keluarga.
"Ada apa Den?" tanya Pak Dandang yang baru saja memotong rumut.
"Mama sama papa kayaknya tadi udah pulang, kemana lagi mereka?" tanya Kenny sembari membuka pintu mobil.
"Mereka belum pulang kok Den," jawab Pak Dandang sesekali menggerakan gunting rumput.
"Ya udah, kalau mereka pulang bilang sama mereka kalau Kenny ke rumah Ziya." Kenny masuk setelah memberi pesan pada Pak Dandang dan diberi anggukan paham.
Mobil keluar dari gerbang setelah Pak Dandang membukakan gerbang, mobil silver yang di kendarai Kenny pun meluncur membelah jalanan menuju rumah Ziya.
Di sepanjang perjalanan Kenny menerawang jauh ketika dia bertemu dengan Ziya dan itulah awal mereka berhubungan seakan pandangan pertama menyatukan satu hati ke hati membuat keduanya saling mengikat janji bahkan Kenny pun telah mengutarakan isi hatinya bahwa dia akan selalu menjaga dan memberi perhatian penuh pada Ziya tetapi kali ini rasa itu enggan terselinap di dalam hatinya, pikirannya dan hari-harinya.
"Kenapa sama gue?" gumam Kenny sambil menekan klakson.
Mobil masuk di perumahan Asriya dan langsung menepikan mobil ketika sudah sampai di depan rumah Ziya. Pekarangannya terlihat sepi tetapi Kenny tetap memutuskan untuk menekan bel sampai tak berselang lama seorang Wanita keluar dari dalam.
"Cari siapa ya?" tanya Wanita yang memakai rok selutut dengan kaos berkelir bunga-bunga.
"Ziyanya ada?" tanya Kenny dengan sopan.
"Ohh, Non Ziya ..., dia baru aja pergi sama mamanya," jawabnya. "Baru lima menit lalu," lanjutnya.
"Ya sudah kalau begitu saya pamit, kalau nanti dia pulang bilang Kenny datang," Kenny melayangkan kuncinya dan menganggapnya lagi.
"Tahu gini mendingan gue ke makam Bang Andre." Kenny pun melanjutkan perjalanannya menuju makam Andre yang jaraknya lumayan jauh dari rumah Ziya.
***
Kenny berdiri termangu di depan pintu masuk pemakaman, merasakan aroma bunga kamboja yang tumbuh disekitar pemakaman, bau menyengkat itu begitu menyeruak di hidungnya dan syiur-syiur angin menayapu tubuhnya. Dengan langkah biasa dia masuk tak lupa mengucapkan salam dan berjalan menuju gundakan makan Andre.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI DUA HATI
Non-FictionPertengkaran selalu saja terjadi pada seorang siswa bernama Kenny dan juga Rizenalita seorang Gadis. Namun, prihal cerita mereka terjebak oleh dua sisi hati yang menjerumuskan keduanya hingga membuat Kenny beranggapan bahwa dia mencintai Rizenalita...