Suasana sekolah tidak berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya, banyak siswa yang nongkrong di bawah umberella sambil menyiapkan cemilan dan satu minuman yang bikin ketagian tiap kali menyeruputnya apalagi kalau bukan minuman mengandung susu dan yogurt.
"Ken, di cari sama Delna tu di kantin," seorang siswi menyampaikan pesan dari Delna lantas langsung pergi tanpa tahu jawaban dari Kenny.
"Tumben, ada apa?" gumam Kenny seraya berlari kecil menuju kantin yang sedang ramai oleh siswa-siswi yang menghabiskan waktu pagi mereka di surga makanan.
Sekilas, bola matanya melirik mencari sosok Delna berada dari ujung kantin sampai ujung kantin lagi sampai akhirnya netranya tertuju pada Delna yang sedang menyeruput jus dengan perisa buah-buahan karena warnanya yang mengugah selera.
"Kenapa Del?" tanya Kenny sembari ikut duduk di depan Delna yang dibatasi oleh meja berbentuk kubus.
"Gue cuma mau ngasih ini." Delna memberikan ponselnya pada Kenny dan Kenny menerimanya kemudian melihat sekelebet foto Ziya bersama Vino.
"Oh, ini ..., gue udah tahu kali, lagian Ziya udah minta maaf sama gue, itu cuma salah paham." Kenny menjawab dengan santai dan tidak marah sedikitpun pada Ziya dan hal itu membuat Delna bingung.
"Loe tahu darimana?" tanya Delna memastikan dan mengambil ponselnya yang sudah diletakan diatas meja.
"Kemarin gue mempergoi mereka jalan berdua, Vino deketin Ziya cuma pengen bikin loe panas dan mau balikkan sama Vino." Kenny menjelaskan ulang kejadian yang sebenarnya.
Delna melotot dan berusaha menjelaskan pada Kenny tetapi terlambat karena bel masuk telah berbunyi dan semua siswa yang berada di kantin auto langsung kalang kabut dan pergi ke kelas mereka masing-masing.
Kenny lebih dulu pergi meninggalkan Delna yang masih duduk, dia pun langsung naik ke atas menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Namun, pandangannya teralihkan oleh Galang dan Faldiansyah yang sepertinya sedang berdebat dengan guru pendidik dan kerena penasaran Kenny langsung menghampiri mereka.
"Kenapa malah di sini?" tanya Kenny basa-basi melihat Pak Radian guru bahasa inggris mereka.
"Nah, kebetulan juga ada kamu di sini, ayo ikut bapak ke kantor," ajak Pak Radian sambil berjalan mendahului mereka sedangkan Kenny hanya bertany-tanya dalam hatinya.
"Ada apa sih ini?" tanya Kenny berbisik pada Galang dan Faldiansyah.
"Gak tahu, kayaknya gue gak ngerasa ngelakuin kesalahan," jelas Faldiansyah sambil memasukan tangan ke saku celana.
Pak Radian masuk terlebih dulu dan mengajak Kenny bersama kedua temannya duduk di kursi depan beliau sambil menunggu kejutan apa yang akan diberika pada Pak Radian.
"Kalian tahu kenapa saya panggil?" tanya Pak Radian sambil menarik lembaran kertas ulangan yang berada di laci sementara ketiga siswa itu hanya menggeleng.
"Bapak sudah memperingatkan pada kalian bahwa ujian sebentar lagi tapi kenapa kalian mengerjakan soal asal-asalan." Pak Radian menyodorkan kertas ulangan kepada tiga siswa itu sambil menahan emosi.
"Ini kenapa kalian ngisi This is a tahu ..., this is a tahu ..., this is a tahu, this is a tahu, tahu this is a perut maksud kalian apa?" tanya Pak Radian.
"Maaf pak sebelumnya tapi waktu ngerjain tugas kepala saya pening sambil membayangkan tahu gejrot yang pedas, eh ..., malah kebawa sampai nulis jawaban." Kenny menjelaskan alhasil kakinya kena cubitan nakal dari Galang dan Faldiansyah bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI DUA HATI
Документальная прозаPertengkaran selalu saja terjadi pada seorang siswa bernama Kenny dan juga Rizenalita seorang Gadis. Namun, prihal cerita mereka terjebak oleh dua sisi hati yang menjerumuskan keduanya hingga membuat Kenny beranggapan bahwa dia mencintai Rizenalita...