Siang ini Kenny bangun terlalu pagi karena dia masih memikirkan banyak beban yang harus dia selesaikan selagi papanya di rumah sakit tetapi sebelum dia bertindak Kenny harus mengatur strateginya terlebih dulu."Nak Kenny udah bangun?" tanya Pak Nasrul yang baru saja masuk ke dalam rumah.
"Iya Pak, Bapak dari mana sepagi ini?" tanya Kenny sambil menempatkan dirinya di posisi duduk yang benar.
"Habis solat jamaah di masjid," jawab Pak Nasrul.
Entah kenapa Kenny terdiam sesaat, seakan dia memang telah lupa segalanya tentang kewajiban yang harus dijalankan.
"Kamu kenapa Nak Kenny?" tanya Pak Nasrul disela istrinya pun ikut duduk di sofa sebelah kiri sambil memberikan dua gelas teh hangat.
"Di minum dulu Nak Kenny," ucap Rohma istrinya Pak Nasrul.
"Terimakasih Tante," ucap Kenny seraya mengambil gelas di atas baki.
"Enggak usah panggil tante, saya ini sudah tua," jawab Rohma sesekali terkekeh.
"Ya sudah saya panggil Ibu aja, oh ya ..., mereka putra-putri Bapak sama Ibu?" tanya Kenny sesekali melihat keempat anak yang sedang melipat pakaian.
"Mereka cucu kami, ayah sama ibunya sudah meninggal beberapa tahun silam karena kecelakan." Bu Rohma menjelaskan.
Kenny terkejut mendengar penjelasan dari pemilik rumah.
"Kecelakan?" gumam Kenny.
"Iya, Nak ..., dulu ada truk box yang menghantam kendaraan orang tua mereka ketika orang tua mereka akan menjemput anak-anaknya untuk dibawa ke Cirebon." Bu Rohma tiba-tiba mengingat kejadian masa lalu yang masih terniang di pikirannya.
"Astagfiruallah ..., jangan-jangan kejadiannya tepat malam Kamis tanggal dua puluh tujuh." Kenny menutup mulutnya.
"Nak Kenny tahu peristiwa itu?" tanya Pak Nasrul menimpali.
Kenny mengangguk,"Saya tahu Pak, Bu ..., karena waktu kecelakaan beruntun itu saya dan Abang saya juga menjadi korban tetapi suratan takdir berkata lain, abang saya meninggal dalam kecelakan itu dan dia menyelamatkan saya," jelas Kenny entah kenapa tiba-tiba dia menangis mengingat peristiwa na'as itu yang sudah bertahun-tahun lamanya.
"Astagfiruallah ..., Jadi, Nak Kenny juga korban di peristiwa itu? Allah Maha penyayang dan lagi Maha segalanya, kamu masih diberikan keselamatan yang luar biasa," ucap Pak Nasrul sambil mengusap-udap punggung Kenny.
"Tapi ..., saya merasa malu, karena saya tidak pernah menyadari hal semacam itu, saya bahkan sudah lupa kapan terakhir saya solat dan kapan terakhir saya mengaji." Kenny tertunduk.
Ke empat anak duduk di samping Rohmi sambil meneliti wajah Kenny.
"Kakak ini, saya seperti pernah melihatnya,"gumam salah satu diantara mereka.
Kenny mendongak," ketemu dimana?" tanya Kenny sambil mengusap pipinya yang basah.
"Oh, aku ingat waktu itu aku melihat kakak lagi di bengkel ketika aku lagi menyemir sepatu," jelasnya.
Kenny mengingat-ingat kejadian waktu itu ketika dia mendorong mobil dan berhenti di sebuah bengkel hanya untuk mengecek kondisi mobilnya.
"Semir ..., semir, siapa yang mau menyemir," suara lantang itu lantas mengalihkan pandangan Kenny dari jalanan.
Kenny merasa iba dan kasian tetapi dia tidak bisa menghampirinya karena waktu jam pelajaran akan segera di mulai.
"Woy!!! Ini kawasan gue, loe kalau mau nyemir di sini harus ada upeti buat setoran!" seorang preman mengertak dua anak yang berbeda usia itu, meski mereka terbilang bukan lagi balita tetapi wajah preman jalanan lebih menakutkan dan menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI DUA HATI
Non-FictionPertengkaran selalu saja terjadi pada seorang siswa bernama Kenny dan juga Rizenalita seorang Gadis. Namun, prihal cerita mereka terjebak oleh dua sisi hati yang menjerumuskan keduanya hingga membuat Kenny beranggapan bahwa dia mencintai Rizenalita...