"Hahh anjir! Hampir aja!" (Name) mengelus dadanya ketika ia melihat kalau lelaki itu tidak mengejarnya.
"Woy!"
"Eh copot mati!" latah (name) kaget kala seseorang menepuk bahunya.
"BISA GAK, JANGAN NGAGETIN?!" sontak (name) ngegas pada si pelaku.
"Ngapa sih lo? Kayak abis di kejar setan aja." kata Yaku santai bak tak ada dosa.
(Name) tersenyum kecut, ia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya meledak, "YAKU MORISUKE!! LO TUH YA! GARA-GARA LO GUE HAMPIR AJA KENA MASALAH!"
"Hah? Masalah apaan?" tanya Yaku heran dengan watados-nya.
"LO ENAK BANGET NINGGALIN GUE SENDIRIAN! DI SAAT LO LAGI NGOMONG SAMA TEMEN-TEMEN LO, GUE LAGI ADA DI SITUASI HIDUP DAN MATI TAU!" lanjut (name) berapi-api. Napasnya memburu saking menggebunya dia.
"Lebay!" cibir Yaku.
"Anjeng!" maki (name).
Yaku menyentil mulut (nama), "Gak boleh ngomong kasar!"
Gadis itu mengusap bekas kejahatan Yaku pada bibir sekseh nya dengan wajah yang cemberut sebal.
"Ayo masuk!" ajak Yaku sembari menarik (name).
>>><<<
(Name) mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru sekolah. Ternyata dalam nya jauh lebih luas. Saat ini ia sedang berjalan bersama Yaku untuk menemui kepala sekolah terlebih dahulu. Selain untuk menyerahkan berkas formulir pendaftaran, (name) juga harus mendapatkan seragam serta kunci asramanya.
"Luas banget." gumam (name).
Yaku menoleh pada sepupunya itu, "Emang. Tujuh lantai plus rooftop."
(Name) tercengang, "Anjr, tujuh lantai? Ruang kepala sekolah lantai berapa?"
"Lima." jawab Yaku.
Mereka tiba di depan lift, (name) melongo sejenak, "Naik lift? Ada liftnya?"
Yaku berdecak malas, "Iya! Ah lo mah norak."
"Bukan norak anjir! Gue cuman gak biasa! Sekolah negeri mana ada liftnya begini." sungut (name) tak terima.
Kemudian mereka berdua masuk ke dalam lift. Yaku memencet tombol lift dengan angka lima.
Ting!
Pintu lift terbuka. Mereka berdua keluar dari lift setelah sampai di lantai lima. Mengedarkan pandangannya, (name) kembali dibuat melongo karena di lantai lima terdapat perpustakaan dengan buku-buku yang sangat banyak berada di rak-rak yang menjulang tinggi itu. Selain itu, banyak lorong serta pintu-pintu lainnya. (Name) yakin ia akan tersesat kalau Yaku tidak ada.
"Luas banget perpustakaan nya!" pekik (name) terkagum.
"Lantai lima emang khusus perpustakaan. Tapi ruang guru sama kepala sekolah juga ada di lantai ini. Soalnya, lantai lima paling sepi karena ada perpustakaan ini." jelas Yaku.
(Name) masih terkagum hingga ia tidak sadar kalau sudah sampai di depan pintu kepala sekolah. Sebuah pintu berwarna coklat yang ada ukiran logo khas SMA HQ tercetak jelas di bagian depan pintu dengan mini board yang tergantung di atasnya bertuliskan head master.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKYUU X READERS || HIGH SCHOOL ELITE!
Fiksi PenggemarCerita tentang (fullname) yang baru pindah ke sekolah Elite yang isinya anak konglomerat semua. Dari yang anak CEO, tuan muda, anak pengusaha, pengacara, dokter, sampe juragan ayam pun ada. (Name) yang tadinya sekolah di SMA negeri mengalami cultur...