Setelah kasus mata (Name) kena semprot papper spray dan sebelum pertandingan basket.
(Name), Tanaka, Noya, Osamu, dan Mai duduk di kantin sambil menyantap makanan mereka.
"(Name), lo serius gak mau laporin si Cheryl?"
(Name) reflek menoleh pada Tanaka yang memasang wajah serius.
"Iya tuh. Kalo lo takut gue bis—"
"Gak usah, dibilang." sela (Name) pada Noya yang hendak menambahkan.
"Kenapa sih? Lo gak liat apa yang udah dia lakuin ke lo?" kata Noya dengan nada kesal.
(Name) menepuk-nepuk pundak kedua temannya itu, "Tenang, gue gapapa kok."
"Gapapa pala lo soak?" sinis Tanaka, "Orang kayak gitu tuh harus dikasih pelajaran biar jera!!" tambahnya dengan nada menggebu.
"Betul! Kasih pelajaran biar dia lari! Gue aja lari kalo dikasih pelajaran. Apalagi pelajaran MTK." cerocos Noya.
"Bukan pelajaran yang itu, Mahmudin!" kesal Osamu.
"Gini deh, (Name). Kalo emang lo gak mau bales atau apa, tapi masa iya lo gak mau ngelaporin?" kata Mai serius sambil memandang ke arah temannya itu.
"Betul tuh!! Masa lo mau diem aja?" tambah Tanaka.
(Name) menggaruk pipinya yang tak gatal, "Gue sebenarnya ada rencana sih—"
"APA?!" teriak Noya dan Tanaka kepo sambil menggebrak meja.
"Santai, anj!" tabok Osamu kesal.
"Apa rencana lo?" tanya Mai.
"Gue rencananya mau biarin dia ngebully gue terus—"
"HAH? MASA LO MAU SIH?!" Tanaka dan Noya menyela (Name) dengan emosi.
"DENGERIN DULU SETAN!" amuk Mai.
Setelah Tanaka dan Noya tenang, (Name) kembali melanjutkan perkataannya.
"Nanti kalian videoin gue waktu gue dibully sama dia. Abis itu kita kasih videonya ke guru!"
"Bagus juga ide lo. Tapi emangnya gak menguras emosi? Gue sih udah keburu emosi duluan." tanggap Tanaka.
"Sama." tambah Osamu.
"Ya boleh sih kayak itu. Tapi takutnya guru gak percaya gitu aja karena cuma ada satu video. Kita harus kasih video yang banyak biar mereka percaya kalo Cheryl ngebully (Name) terus-terusan." opini Mai.
Noya manggut-manggut, "Kalo terus-terusan lo sanggup gak?" Matanya melirik (Name).
"Lo nanya gue?" (Name) bertanya balik dengan nada jahil.
"Gue serius bjir!" hardik Noya.
(Name) terkekeh, "Sanggup, kayaknya? Kalo gue udah gak sanggup paling gue kebablasan karena emosi."
"Nah itu! Lo harus sabar!" kata Noya.
"Tapi kalo gue liat-liat nih, ya. Si Cheryl itu gak selalu ngebully (Name) gak sih?" tanya Tanaka meminta pendapat.
"Maksudnya?" heran Mai.
"Lo nyadar, gak? Dia ngebully (Name) kalo ada sesuatu yang bikin dia kesel." kata Tanaka.
"Contoh?" tanya Noya.
"Waktu Atsumu sama Suna nyamperin (Name) ke mejanya pas istirahat." sahut Osamu.
Tanaka menjentikkan jarinya, "Betul!"
(Name) menaikkan sebelah alisnya, "Terus?"
Tanaka tersenyum licik, "Sini gue bisikin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKYUU X READERS || HIGH SCHOOL ELITE!
FanfictionCerita tentang (fullname) yang baru pindah ke sekolah Elite yang isinya anak konglomerat semua. Dari yang anak CEO, tuan muda, anak pengusaha, pengacara, dokter, sampe juragan ayam pun ada. (Name) yang tadinya sekolah di SMA negeri mengalami cultur...