[13] Kantin

4.3K 857 67
                                    

Gomen, guys.

Author nya lagi sakit, tapi sebisa mungkin aku update.

So, don't forget to vote and komen🤍🤍

Thank you 🤍

***

Kringgg

Bel istirahat berbunyi. (Name) menghela napas lega karena akhirnya siksaan ini berakhir.

Sepertinya doa (name) tidak dikabulkan. Pelajaran matematika tiga jam nonstop di tambah yang mengajar adalah Bu Amanda. Rasanya (name) mau resign aja jadi botol kecap, padahal ini hari pertamanya ia sekolah disini.

Gadis itu meregangkan badannya. Kebanyakan duduk jadi rada pegal.
Bau-bau remaja jompo begini, nih. Mana kerjaan (name) dirumah cuman rebahan, olahraga jarang, siap-siap aja buat encok.

"Halo, (name)!!" suara Nishinoya menyapa.

(Name) menoleh pada lelaki jabrik itu, lalu menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya ada apa.

"Hai, (name). Aku Tanaka Ryuonosuke! Salam kenal!" si botak teman sebangku Nishinoya memperkenalkan diri.

Kalau tadi (name) tidak salah dengar, dari suaranya, si Tanaka ini juga ikutan nyanyi macam jamet seperti yang dilakukan Nishinoya.

(Name) menganggukkan kepalanya, lalu membalas seadanya, "Halo."

"(Name), gue mau nanya boleh?" izin Noya.

(Name) mangangguk, "Tanya aja."

"Lo pindahan dari sekolah mana?" tanya Noya, penasaran.

"SMA Sukawaras." jawab (name).

"Oh, yang letaknya di sebelah rumah sakit jiwa ya?" tebak Tanaka dan Noya secara bersamaan.

"Iya."

Kenapa dinamain Sukawaras? Ya, itu karena letaknya yang persis banget di sebelah RSJ. Makanya di namain Sukawaras, biar gak ketularan gilanya.

Tapi tetap saja. Sukawaras cuman namanya doang. Penghuni nya gak jauh dari kata waras. Rata-rata waras nyerempet gila. Ada juga yang gila tapi berkedok dengan kata waras.

"Keren! Sekolah itu termasuk sekolah favorit tau!" seru Noya menggebu.

"Favorit apanya? Biasa aja tuh." ucap (name) santai. Menurutnya, sekolah lamanya itu tidak ada favorit sama sekali.

Harusnya (name) sadar jika sekolahnya mendapat akuan dari murid sekolah Elite, sudah pasti sekolah (name) terbilang cukup bagus hingga di akui. Disini cuma (name) nya aja yang gak sadar.

Ya, gimana ya ... Habisnya, (name) menilai dari perilaku penghuni SMA nya juga sih yang menurutnya sangat jauh dari kata waras. Makanya (name) rada sangsi waktu Noya bilang SMA nya masuk ke jajaran favorit.

"Biasa aja?! Lo gak tau? Sekolah lo itu terkenal karena ekskul basketnya!" sungut Noya menggebu, "Waktu itu gue sama Tanaka gak sengaja nonton pertandingan basket putri yang di selenggarain disana. Beneran, keren banget!" lanjut Noya dengan mata yang berbinar kagum.

Tanaka mengangguk menyetujui,
"Di tambah, dari yang gue dengar, tahun lalu mereka berhasil menyabet tiga juara berturut-turut. Dan juga, gue denger kalo shooting guard dalam tim itu kemampuan nya sangat hebat." lanjut Tanaka menggebu.

"Di tambah lagi, dia cantik!" sambung Noya.

Wajah (name) berubah masam, "Ijo, aja mata lo kalo ada yang cantik."

"Btw, ya btw, orang yang lo omongin ada di depan lo sekarang nih. Perlu tanda tangan gak?" batin (name).

Ia menyeringai bangga. Ternyata dirinya seterkenal itu, bahkan murid dari SMA Elite ini mengakui kehebatannya. Hahaha. Tolong siapapun kasih (name) pegangan, supaya dia gak terbang saking senangnya.

HAIKYUU X READERS || HIGH SCHOOL ELITE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang