[57] Who is he?

1K 254 135
                                    

Hai guys!!

Absen dulu dong. Kalian tim baca sambil vote dan komen, vote doang, atau vote dulu baru baca?🤔

Kalo aku sih vote sambil baca tpi kadang komen, hehe 😁

Kalian gimana?

*****

"(NAME)!!!"

Teriakan yang menggelegar sampai penjuru rumah membuat gadis yang saat ini sedang tertidur lelap menjadi terbangun. Tubuhnya menggeliat pelan dengan mata yang perlahan terbuka.

"Aduhh, kenapa sih ma?" tanyanya pada sang ibu.

"Kamu pake tanya kenapa? Ini udah siang, (Name)! Ya ampun!" omel ibunya.

"Ya terus kenapa?"

"Bangun dong! Masa kamu tiduran terus sih? Mentang-mentang libur gak ngapa-ngapain!" Ibunya masih mengoceh yang membuat (Name) cemberut.

"Ya terus aku harus ngapain?" tanya (Name) dengan wajah malas.

Ibu (Name) menghela napas panjang sebelum menyodorkan sebuah paper bag yang membuat sang anak mengernyit.

"Tolong anterin kue pesanan Pak Jefri, nih! Mama lagi sibuk buat pesanan yang lain."

(Name) berdecak. "Emangnya gak bisa di anter pake ojol aja?"

"Bisa, tapi daripada kamu gak ngapa-ngapain, kan?" balas ibunya seraya menyengir. "Nih, cepat sana mandi terus anterin!" suruhnya.

(Name) mendengus sebelum beranjak dari kasur dan menyelesaikan ritual mandinya. Memang, ya, ada aja gebrakan ibunya untuk mengganggu hari liburnya.

"Padahal gue mau bersantai ria tapi malah jadi kurir dadakan," keluh (Name) sembari mengeluarkan motornya.

"Loh kak (Name)?"

Kepala gadis itu menoleh dan mendapati seorang anak kecil yang memakai dress berwarna biru dengan rambut yang di kuncir dua.

"Kok kak (Name) disini? Kakak gak sekolah?" tanya Reina—gadis kecil tersebut.

"Libur dong," sahut (Name) dengan wajah sombong. Ia menutup pintu pagar miliknya setelah mengeluarkan motornya. "Kamu ngapain pagi-pagi berdiri di depan rumah? Mau ngebegal?" tanyanya ngawur.

Reina cemberut. "Aku lagi nungguin tukang bubur kacang hijau nya mas Yayat! Biasanya jam segini udah lewat tapi aku tungguin daritadi kok gak lewat-lewat, ya?"

Kening (Name) mengernyit sembari memandang Reina heran. Padahal Reina adalah anak orang kaya. Kalau mau bubur, ya, tinggal minta pasti nanti dibuatkan atau dibelikan, tapi malah dia sendiri yang nunggu di depan rumah.

"Emangnya kamu gak minta buatin sama bibi? Kenapa kamu yang nungguin buat beli?"

"Kan aku yang mau makan, kak, masa aku gak usaha buat beli?" kata Reina yang mampu membuat (Name) terdiam karena tertampar.

"Bunda sama Ayah lagi gak ada di rumah jadi Reina gak mau ngerepotin bibi," lanjut gadis kecil itu.

(Name) langsung memasang wajah prihatin. "Harusnya kamu repotin aja abangmu itu. Telpon dia, suruh dia pesanin bubur buat kamu."

"Gak mau ah. Reina masih bisa sendiri," tolaknya.

Lagi-lagi (Name) tercenang. Wow, independent sekali anak kecil ini.

"Eh, cil. Gimana kalo kamu ikut kakak?" ajak (Name).

Reina mengernyit. "Kemana? Aku gak akan diajak ngamen ke lampu merah, kan?"

"Sembarangan! Ya kagak lah, cil! Ngapain ngamen di lampu merah?" sahut (Name) agak kesal. "Ayo ikut! Kakak mau anterin kue pesanannya Pak Jefri, nih! Sekalian kita cari bubur kacang hijau yang kamu pengen tuh!"

HAIKYUU X READERS || HIGH SCHOOL ELITE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang