"Ganti!"
(Name) melotot tak percaya. Kuroo benar-benar banyak maunya. Setelah tadi cowok itu menjemputnya ke rumah dan langsung mengajaknya ke butik untuk memilih gaun pesta, sekarang (Name) benar-benar dibuat sebal karena Kuroo terus-terusan menyuruhnya untuk mengganti gaun yang akan ia pakai untuk acara nanti.
"MAU LO APA SIH, KUR?! GUSTI!"
"INI UDAH YANG KE TUJUH KALINYA GUE GANTI BAJU! CAPEK!" keluh (Name).
Sebenarnya, (Name) tidak terlalu memikirkan gaun apa yang akan dikenakan nya untuk acara itu. Hanya saja, Kuroo rese dan ngotot untuk mencocokan gaun yang akan dipakai oleh (Name) dengan setelan jas miliknya.
(Name) tidak masalah dengan itu. Tapi yang jadi masalah adalah, Kuroo menyuruhnya untuk mengenakan gaun yang menurut (Name) sangat seksi.
"Padahal gaun yang sebelumnya cocok tapi lo ogah." Kuroo berujar dengan entengnya.
"YA LO MIKIR DONG! ITU BELANDA NYA KELIATAN! EMANGNYA BOLEH MEMPERLIHATKAN ASET GITU?" (Name) ngegas. Ia sebal karena Kuroo memaksanya untuk memakai gaun yang kurang bahan di bagian tertentu.
Fyi, belanda is belahan dada.
"Boleh, lima puluh." sahut Kuroo bercanda.
(Name) mendengus, menatap Kuroo jengah, "Yang satu lagi juga belahan pahanya lebar banget. Masuk angin ntar gue."
Kuroo menghela napas lalu melirik jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul lima sore. Daritadi mereka milih-milih gaun gak selesai-selesai Karena Kuroo merasa gaun yang dipakai (Name) masih belum cocok juga. Akhirnya, karena gak mau lama-lama juga, Kuroo ngalah.
"Yaudah pilih yang lo nyaman aja." Kuroo berujar pada akhirnya.
"Nanti lo gak suka lagi." (Name) berujar sambil cemberut.
"Suka kok. Kamu pake baju apa aja cantik." goda Kuroo sembari mengedipkan sebelah matanya.
"NAJIS BUAYA!" (Name) berseru, langsung masuk ke kamar ganti untuk mencoba (lagi) gaun yang akan ia pakai.
Setelah beberapa menit, (Name) kembali dengan gaun pilihannya.
"Gue pilih ini." katanya mantap.
"Wow, pilihan bagus." puji Kuroo. "Kenapa gak yang tadi aja? Kan seksi." lanjutnya bercanda.
Wajah (Name) berubah datar, "Lo kalo gue pukul marah gak?"
Kuroo malah ketawa yang mana makin membuat (Name) kesal. Mana ketawanya kayak bapack-bapack lagi.
Setelah selesai membeli gaun—yang tentunya di bayarin sama Kuroo, mereka langsung pergi dari butik tersebut. (Name) mengekori Kuroo yang berjalan di sebelahnya, kemudian ikut berhenti kala Kuroo memberhentikan langkahnya.
Kening sang gadis mengerut, melihat papan nama yang terpampang ditempat Kuroo berhenti.
BETTY SALON
"Ngapain kesini?" tanya (Name) menyadari kalau Kuroo berhenti di tempat salon kecantikan.
"Nyalon lah. Lo dandan dulu biar makin cantik. Nanti gue jemput kalo udah selesai. Oke gak?" tawar Kuroo.
(Name) mencibir. Gak masalah sih, kapan lagi perawatan tapi dibayarin semua? Haha.
"Temen-temen lo pada datang gak? Gue takut mereka ngenalin. Harus kah gue pake kacamata?" tanya (Name) teringat.
Kan berabe kalau teman-teman Kuroo mengenalinya. Bisa langsung terbongkar detik itu juga penyamarannya.
"Gak usah. Mereka gak ngenalin. Kalo emang lo gak mau di kenal, lo cukup menghindar aja. Lagian gak semuanya datang kok." jelas Kuroo.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKYUU X READERS || HIGH SCHOOL ELITE!
FanfictionCerita tentang (fullname) yang baru pindah ke sekolah Elite yang isinya anak konglomerat semua. Dari yang anak CEO, tuan muda, anak pengusaha, pengacara, dokter, sampe juragan ayam pun ada. (Name) yang tadinya sekolah di SMA negeri mengalami cultur...