"Kalian tadi kemana aja?" Ibu (Name) bertanya pada sang anak.
(Name) yang sedang menyendok lauk untuk makan malam pun menoleh. Saat ini mereka sedang berkumpul di meja makan untuk melaksanakan makan malam dan Reina ikut serta berada disana dikarenakan orang tuanya menitipkan gadis itu pada Omanya. Berhubung Suna juga belum pulang, daripada Reina sendirian di rumah jadi lebih baik dititipkan.
"Kita jalan-jalan ke sekolah lamanya kak (Name), Tante." Reina menjawab dengan antusias.
Sungguh rasanya menyenangkan jalan-jalan bersama (Name). Ia juga mencoba banyak jajanan dan melakukan banyak hal seru bersama-sama. Apalagi ada temannya (Name) yaitu, Kagami dan Kuroko yang mengajaknya untuk bermain bersama.
"Wah, ngapain aja kalian disana? Berburu jajanan?"
Reina mengangguk-anggukkan kepalanya. "Reina nyobain banyak jajanan dan semuanya enak-enak! Reina suka sama rambut nenek. Rasanya manis dan meleleh di lidah!"
(Name) tersenyum bangga sambil manggut-manggut ketika mendengar gadis kecil itu bercerita.
"Terus Reina juga suka sama cireng isinya! Susu kacangnya dan ciloknya babeh Soleh juga enak!" Reina melanjutkan ceritanya. "Oh iya, tadi juga Reina di traktir makan sama kak Kuroko."
"Kuroko?" tanya ibu (Name) sembari menoleh ke arah anaknya. "Temanmu yang hawanya gak ada itu?"
(Name) menyengir sebentar sebelum mengangguk. Yah, Kuroko memang hawa keberadaannya tipis makanya orang-orang sering tidak menyadari kehadirannya.
"Maksudnya hawanya gak ada tuh apa, Tante?" tanya Reina bingung.
"Gini, Reina sayang, Kuroko itu hawa keberadaannya tipis kayak kita suka gak nyadar kalau dia ada di sekitar kita. Umumnya kan manusia punya hawa yang menguar seolah mereka ada kan. Nah, Kuroko ini hawanya tipis gitu deh. Gimana ya menjelaskannya?" Ibu (Name) bingung sendiri.
"Intinya, Kuroko suka ngagetin orang kayak tadi. Awalnya kita ngira dia gak ada tapi ternyata dia ada disitu. Ya, gitu deh." (Name) menambahi.
Reina mengernyitkan dahinya bingung sembari menggaruk kepalanya. Ia benar-benar tidak mengerti tapi sepertinya dia sedikit menangkap apa maksudnya.
"Udah, jangan dipikirin. Mending kamu makan, yuk," ajak Ayah (Name).
"Oke, om." Reina mulai memakan makanan yang telah di hidangkan.
"Nanti Reina tidur di kamarnya kak (Name), ya?" pinta Oma.
"Aduh, Oma. Oma kan tau kalau Reina gak bisa tidur di rumah orang," sahut Reina cemberut. "Gimana kalo kak (Name) aja yang tidur di kamar Reina?"
(Name) yang lagi menyuapkan sendok ke mulutnya berhenti ketika banyak pasang mata menatapnya.
"Kamu nginep di rumah Reina. Temen dia, mau?" tanya sang ibu.
"Iya, tuh, kasian Reina sendirian. Kalo Reina gak bisa tidur disini, mending (Name) aja yang tidur temenin Reina disana," ucap ayahnya.
(Name) menghela napas sembari menatap Reina yang menunggu jawabannya dengan mata yang berkilat polos. "Iye, ntar aku tidur di rumahmu, cil."
"Yes!" Reina bersorak. "Nanti kita main game dulu ya kak sebelum tidur."
(Name) manggut-manggut. "Iye, cil. Tapi nanti kalo udah waktunya tidur, tidur ya."
"Siap, kak (Name)!"
Oma tertawa melihat interaksi dua orang itu. Ia mengusap rambut Reina dengan sayang. "Yuk, dihabiskan makanannya."
"Oke, Oma!"
*****
"UNO GAME!"
(Name) tertawa lepas setelah menghempaskan kartu terakhirnya yang membuat Reina cemberut kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/302872600-288-k565551.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKYUU X READERS || HIGH SCHOOL ELITE!
FanfictionCerita tentang (fullname) yang baru pindah ke sekolah Elite yang isinya anak konglomerat semua. Dari yang anak CEO, tuan muda, anak pengusaha, pengacara, dokter, sampe juragan ayam pun ada. (Name) yang tadinya sekolah di SMA negeri mengalami cultur...