Yunho dengan cepat melangkahkan kakinya menuju tempatnya dan Irene akan bertemu. Napasnya begitu memburu. Ia benar-benar sudah dipermalukan oleh Taehyung, si anak cacat yang dulu ia remehkan. Ia bahkan tidak menyangka kalau pada akhirnya tetap saja keturunan Chanyeol itulah yang menjadi benalu untuknya. Sampai di ruang privat yang ia pesan, Yunho melihat Irene sudah ada di dalam sana. Dengan penuh amarah Yunho langsung menampar Irene dengan cukup keras.
“Apa-apaan kau ini? Kenapa kau malah menamparku?!” kesal Irene.
“Ini semua gara-gara kau! Kau kan yang mengatakan semua kebusukanku pada CEO Sky Bridge?! Jawab!” marah Yunho.
“CEO Sky Bridge? Kau pikir aku gila hah?! Aku bahkan tidak tahu siapa dia!” Irene menjawabnya dengan penuh amarah. Jelas saja, siapa yang tidak marah kalau tiba-tiba ia ditampar seperti itu.
“Jangan berbohong padaku, Irene! Kau juga kan yang mengatakan pada CEO sialan itu kalau aku adalah ayah kandung Jaehyun?!” jujur saja, Irene sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Ia balik menampar Yunho.
“Aku pikir kau memintaku datang kemari karena kau ingin meminta maaf atas kejadian belasan tahun yang lalu. Tetapi kau masih sama saja. Aku pergi!” Irene pun pergi dari sana dan tak sengaja berpapasan dengan Jimin yang sedang berada di cafe itu untuk membeli segelas kopi. Jimin mengenalinya dan memberitahukan pada Taehyung kalau ia baru saja bertemu dengan ibu tiri Taehyung di sebuah kafe. Ia juga ternyata melihat pertengkaran barusan. Mungkin ini sedikit membingungan. Mari kita kembali ke beberapa tahun sebelum Jaehyun lahir ke dunia ini.
Yunho dan Irene merupakan teman semasa kuliah. Irene merupakan adik tingkat Yunho. Dirinya begitu tertarik pada sosok Irene yang baik malaikat itu. Perlahan tapi pasti, Yunho mendekati Irene dan berakhir menjadi sepasang kekasih. Hubungan keduanya terjalin dengan baik. Setelah berjalan hampir setahun lamanya, Yunho mengajak Irene kembali ke Korea untuk melamarnya. Yunho dan Irene berangkat kala musim semi baru saja menampakkan dirinya. Keduanya berjalan menuju rumah keluarga Bae yang cukup sederhana. Irene dan Yunho disambut dengan baik oleh keluarga Irene. Selama beberapa hari, Yunho membiasakan dirinya dengan keluarga Irene. Selang satu minggu, Yunho mengundang kedua orang tuanya untuk ikut datang jauh-jauh dari Moskow ke Korea Selatan untuk melamar Irene secara resmi dihadapan orang tua mereka.
“Silakan masuk” sambut Nyonya Bae ketika ia membukakan pintunya untuk Yunho dan juga kedua orang tuanya. Keluarga besar Irene sudah menunggu kedatangan keluarga Jung. Walau terkesan tiba-tiba, keluarga Bae terlihat sudah menyiapkan beberapa jamuan makanan untuk keluarga Jung yang datang.
“Sebenarnya, kedatangan kami kemari ini untuk melamar nak Irene untuk anak kami Yunho” ujar Tuan Jung setelah mereka berbincang panjang lebar mengenai segala hal. Ayah Yunho itu menepuk pelan paha sang anak agar berbicara sendiri dihadapan calon mertuanya itu.
“Begini, saya tahu kalau hubungan kami masih seumur jagung. Tetapi, saya merasa sangat cocok dengan Irene. Saya yakin kalau Irene adalah pilihan yang tepat untuk saya. Untuk anak-anak saya kelak” kata Yunho sembari menatap Irene yang tanpa sadar juga sedang menatap sang pujaan hati.
“Maka dari itu, saya dengan kesadaran penuh dan keyakinan yang utuh, melamar anak Anda, Tuan Bae, Nyonya Bae” lanjutnya sembari mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jasnya. Ia membukanya dan terlihat sebuah cincin berlian yang begitu indah di sana.
“Saya setuju saja bila nak Yunho ingin melamar Anak kami. Semua keputusan ada di tangan Irene” setelah sang ayah mengatakan hal itu, sepasang anak dan ayah itu saling bertatap-tatapan. Irene melihat ke arah ayahnya dan mencari keraguan di mata sang ayah. Ia tersenyum kala tidak menemukannya. Kemudian, mata berwarna coklat itu mengalihkan pandangannya ke arah Yunho dan tersenyum dengan sangat manis. Lalu, ia menganggukkan kepalanya.
“Aku mau menikah denganmu, oppa” balasan Irene jelas membuat Yunho dan keluarganya merasa lega. Yunho berdiri mendekati Irene dan menyematkan cincin berlian itu di jari manis wanita pujaan hatinya. Keduanya tersenyum bahagia dan saling menghamburkan dirinya kedalam pelukan kesayangannya.
“Sudahi dulu, mari kita bicarakan mengenai tanggal pernikahan kalian” perkataan Nyonya Jung membuat pasangan muda itu malu dan kembali duduk dan membahas mengenai pernikahan keduanya.
Pada akhirnya, tanggal sudah ditentukan oleh kedua belah pihak. Kedua keluarga besar itu sepakat untuk mengadakan pernikahan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga saja. Pernikahan Irene dan Yunho akan dilangsungkan pada musim panas tahun ini dan mengusung tema beach party yang bertepat di negara kepulauan dengan pantai paling indah di dunia. Di mana lagi kalau bukan di Kahala Hotel and Resort, Hawai. Pesta yang sudah kalian bisa tebak begitu megah itu memang sudah menjadi keinginan dari keluarga Yunho. Sementara, konsep pernikahannya sendiri, dipilih langsung oleh Irene yang menginginkan pernikahan yang sakral namun sederhana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGING [END]
Fanfiction"𝙿𝚕𝚎𝚊𝚜𝚎, 𝚓𝚞𝚜𝚝 𝚐𝚒𝚟𝚎 𝚖𝚎 𝚘𝚗𝚎 𝚖𝚘𝚛𝚎 𝚌𝚑𝚊𝚗𝚌𝚎, 𝚂𝚒𝚛" . . . . . . Perubahan selalu terjadi di dalam kehidupan ini. Ada perubahan yang diinginkan mau pun tidak. Perubahan dan kesempatan beriringan, seiring dengan berjalannya wak...