28

394 51 3
                                    

Chanyeol melangkahkan kakinya dengan cepat. Ia menyurusi lobi rumah sakit, mencari keberadaan anak kesayangannya. Ya, siapa lagi kalau bukan Jaehyun. Chanyeol mendapatkan telfon dari sang istri kalau anak sulungnya itu mengalami kejadian yang tidak mengenakannya. Langkah kakinya terhenti di depan meja informasi dan menanyakan kamar rawat Jaehyun. Saking paniknya, ia bahkan lupa kalau sang istri bersama dengan Jaehyun. Sesampai di depan ruang perawatan Jaehyun, Chanyeol langsung saja masuk. Ia membuka pintu ruang rawat itu dengan kasar dan menyerang Jaehyun dengan banyak pertanyaan.

“Jaehyun-ah, kau baik-baik saja? Bagaimana bisa begini?” tanya Chanyeol dengan nada khawatirnya.

“Bertanyalah satu per satu. Jaehyun baru saja sadar” tegur Irene.

“Aku baik-baik saja. Untung ada Taehyung hyung di sana. Kalau tidak, aku juga tidak tahu bagaimana keadaanku sekarang” jawab Jaehyun dengan santai sembari menatap ke arah Chanyeol dan Taehyung bergantian.

“Ah. Kamsahamnida. Aku tidak tahu harus berterima kasih seperti apa padamu. Terima kasih karena sudah menyelamatkan ANAKKU” kata Chanyeol yang kemudian mengambil tangan Taehyung. Ia bahkan seperti sengaja menyebutkan kata anakku tadi. Taehyung termangu sesaat, lalu ia tersenyum dengan tenang dan menganggukkan kepalanya.

“Tidak perlu berterima kasih seperti itu, Tuan. Aku hanya kebetulan ada di restoran itu dan menemukan Jaehyun tergeletak di lantai kamar mandi” balas Taehyung dengan sangat tenang.

Tanpa ada yang menyadari, air muka Taehyung sebelum dan sesudah Chanyeol datang berubah cukup drastis. Tadinya ia mengira kalau Chanyeol akan berubah kalau ia menyelamatkan Jaehyun. Namun, kenyataannya berbeda dengan apa yang ia inginkan. Taehyung berusaha tetap tersenyum di sana karena ada Jaehyun dan Irene di sana. Taehyung berpamitan kala sang ayah Taeyong menghubunginya, bertanya di mana Taehyung. Jelas Taeyong sangat khawatir saat tahu Taehyung ada di rumah sakit. Ia berpikir kalau Taehyunglah yang mendapatkan kejadian yang tidak mengenakan itu. Taeyong bergegas menyusul Taehyung. Sesampainya di rumah sakit, Taeyog menemukan Taehyung sedang duduk terdiam di koridor rumah sakit. Taeyong menghela napasnya dan ia menghampiri Taehyung.

“Syukurlah kau baik-baik saja” Taeyong berkata dan memeluk erat tubuh Taehyung. Taehyung yang terhanyut dalam pikirannya segera tersadar dan tersenyum dengan cerah ke arah Taeyong.

“Aku memang baik-baik saja. Tapi tidak dengan Jaehyun” jawab Taehyung. Taeyong menyiritkan dahinya.

“Jaehyun kenapa?”

“Appa pasti tidak mendengarkanku dengan baik di telfon tadi” gerutu Taehyung.

“Mianhae, appa terlalu khawatir. Appa pikir kaulah yang kenapa-napa” kata Taeyong yang kemudian mendudukkan dirinya di samping sang anak.

“Jaehyun di serang oleh orang yang tidak dikenal. Aku menemukannya tergeletak di lantai kamar mandi. Maka dari itu aku langsung membawanya ke rumah sakit dan lupa mengabari appa” terang Taehyung.

“Bagaimana bisa Jaehyun ada di sana? Dia sendirian?” tanya Taeyong sembari menatap Taehyung. Yang ditanya menggidikkan bahunya.

“Aku tidak tahu bagaimana dia bisa di restoran itu. Tetapi saat aku membawanya keluar dari kamar mandi, aku tidak sengaja bertemu dengan Jungkook. Mungkin mereka sedang merayakan hari ulang tahun Jaehyun di sana” balas Taehyung.

“Apa Chanyeol ada di sana?” Taehyung menjawab pertanyaan itu dengan gelengan kepala.

“Dia baru datang saat Jaehyun sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Wajahnya terlihat kelelahan. Mungkin saja dia berlari dari lobi hingga ke ruangan VIP” lanjut Taehyung.

“Neo jinjja gwaenchana?” tanya Taeyong yang mengkhawatirkan perasaan Taehyung.

“Aku baik-baik saja, appa. Memang benar aku iri dengan Jaehyun tadi, tetapi aku sudah punya appa yang sangat mengkhawatirkanku sekarang. Jadi untuk apa aku merasa iri dan bersedih?” Taehyung berkata dengan menunjukkan wajah bahagianya.

CHANGING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang