38

148 30 3
                                    

Taehyung kembali ke asramaya setelah hampir sebulan ia menghilang begitu saja. Taeil yang membukakan pintunya langsung memeluk tubuh Taehyung. Kakak tertua DREAMZ itu menyambut hangat kembalinya si bungsu kembali ke dalam asrama. Ia membawa si bungsu untuk duduk diruang tengah dan memanggilkan anggota DREAMZ yang lain untuk berkumpul. Taeil juga meminta asisten rumah tangga yang kebetulan masih di asrama mereka untuk membuatkan minum untuk Taehyung yang baru saja sampai setelah berkendara lebih dari 2 jam itu.

“Kau ke mana saja? Astaga, aku benar-benar khawatir dengan kondisimu” ujar Jongin yang baru saja turun dari lantai atas dan langsung memeluk tubuh adik bungsunya itu.

“Aku hanya mengasingkan diri sebentar saja, hyung” jawab Taehyung dengan santainya sembari membalas pelukan Jongin yang begitu hangat itu.

“Kau ini. Apanya yang sebentar? Kau sudah hampir sebulan menghilang dari peradaban. Aku menghubungi ponselmu berkali-kali, tetapi panggilannya sealu saja dialihkan. Apa kau tidak tahu kalau kami benar-benar mengkhawatirkanmu?” kesal Yugyeom yang menjitak kepala adiknya pelan. Ia benar-benar terlihat khawatir sekarang, dan Taehyung sangat tahu itu.

“Kalau kau pergi ke mana-mana paling tidak beritahu Taeil hyung atau paling tidak ayahmu. Apa kau tahu kalau dia hanpir saja membuat laporan orang hilang saat ia tahu kau sudah tidak kembali lebih dari seminggu?” kali ini Dokyeom yang mengeluarkan suarany. Ia mengambil alih badan Taehyung yang masih di dalam pelukan Jongin dan memeluknya.

“Aku hampir terkena serangan jantung saat tiba-tiba agensi mengeluarkan berita kalau kau akan hiatus dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Aku sudah berpikir yang tidak-tidak, untung saja minggu lalu Daepyonim datang kemari dan mengatakan kalau kau berada di tempat yang aman. Kau ini benar-benar ya” kekesalannya Yeonjun curahkan dengan cara memukul pelan lengan sang adik dan meneteskan air mata harunya. Ia juga mengambil posisi Dokyeom yang baru saja memeluk Taehyung dan merengkuh tubuh sang adik.

“Mianhae, hyungdeul. Aku benar-benar membuat masalah kali ini” kata Taehyung sembari menatap mata kakaknya satu persatu.











BRAK!!











Pintu utama asrama itu dibuka dengan sangat kencang oleh seseorang. Siapalagi kalau bukan Jaemin yang baru saja sampai di sana saat dikabari bahwa Taehyung sudah kembali dalam kondisi selamat. Jaemin berlari ke arah Taehyung dan memeluknya dengan sangat erat. Ia bahkan terdengar segsegukan untuk beberapa saat sebelum akhirnya mengakhiri pelukan mereka.

“Kau baik-baik saja kan? Kau tidak terluka sama sekalikan? Kau diperlakukan dengan baikkan di sana?”pertanyaan beruntun dari Jaemin hanya dijawab dengan senyuman manis oleh Taehyung. Anggota DREAMZ yang satu ini benar-benar seperti kakaknya saja. Jaemin memutar-mutar badan Taehyung demi memastikan bahwa adiknya benar-benar dalam kondisi yang baik-baik saja dan tidak kekurangan satu apapun.

“Aku baik-baik saja. Duduklah dulu, hyung pasti lelah setelah bekerja” ujar Taehyung yang meminta Jaemin untuk duduk di samping. Bukannya Jaemin yang duduk di sampingnya, malah Yugyeom yang duduk disampingnya dan berakhir Yugyeom dan Jaemin berdebat atas siapa yang duduk di samping-samping Taehyung. Taehyung malah mengalah dan duduk di bawah. Membiarkan keenam kakaknya duudk mengelilinginya.

“Minumlah dulu, Tae. Kau pasti lelah menyetir sendirian” Taeil datang membawakan minuman hangat untuk Taehyung dan ia menerimanya.

“Gomawo hyung” Taehyung tersenyum dan meminum coklat hangat yang dibawakan oleh Taeil tadi. Setelah suasana hening untuk beberapa saat, Dokyeom akhirnya membuka suaranya.

“Tae, selama ini kau ke mana? Ayahmu tidak menjelaskan ke mana kau pergi” tanyanya dengan hati-hati.

“Aku pergi ke daerah pinggiran. Setidaknya demi menenangkan hatiku yang berantaka” kata Taehyung, tetap dengan senyuman diwajahnya.

CHANGING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang