Kembali ke beberapa tahun yang lalu, ketika pertama kalinya Taehyung berjumpa denga Mingyu. Kim Mingyu, pria yang berusia 3 tahun lebih tua dari Taehyung ini merupakan pimpinan kelompok gangster Carat generasi ke 5 di keluarganya. Kelompoknya ini merupakan kelompok gangster terbesar kedua di Korea setelah kelompok Death Note yang diketuai langsung oleh Tuan Val alias Taehyung. biasanya, sesama kelompok gangster itu terkenal dengan ketidakakurannya dalam memperebutkan daerah kekuasaan, tetapi beda halnya dengan kedua kelompok ini. Hal ini bermula saat Taehyung yang tidak sengaja bertemu Mingyu yang hampir tertabrak mobil di jalanan kota London. Sejak saat itu, keduanya berhubungan dengan sangat baik. Taehyung menghargai Mingyu sebagai teman juga rekan bisnis, walau mereka sama-sama tidak tahu awalnya kalau mereka ini adalah rival.
Dua tahun berjalan, hubungan baik Taehyung dan Mingyu ternyata berbuah keuntungan bagi keduanya. Mingyu yang merasa segala kegiatan dan bisnis-bisnisnya berjalan lebih baik semenjak ia mengenal Taehyung. Hingga tiba di masa Mingyu yang kalut karena anaknya diculit oleh salah satu pesaingnya. Ia menghubungi Taehyung untuk bertemu. Kebetulan sekali, Taehyung sedang berada di Seoul ia pun menghampiri Mingyu yang mengajaknya bertemu.
“Ada apa? Tumben sekali kau mengajakku dadakan begini” ujar Taehyung tepat sesaat keduanya bertemu.
“Aku tidak bisa mempercayakan hal ini dengan siapapun, Tae. Bisakah kau membantuku?” Taehyung terlihat belum paham betul dengan kemana arah pembicaraan mereka.
“Anakku, ia diculik oleh kelompok Jung. Aku sudah mencarinya kemana-mana tap-”
“Kelompok Jung? Maksudmu, kelompok milik Jung Yunho? Saingan sialanmu itu?” Taehyung terkejut akla mendengar nama musuhnya itu disebut oleh Mingyu.
“Ne, kau tahu dari mana kalau keparat Jung itu yang memimpin?” Mingyu terheran mendengar kalimat Taehyung.
“Itu tidak penting, hyung. Keparat itu harus segera dilenyapkan. Aku akan dengan senang hati membantumu. Kau jangan khawatir” Taehyung memegang tangan Mingyu guna menenangkannya.
“Taehyung-ah jinjja gomapda! Aku tidak tahu lagi harus minta bantuan kemana. Aku tidak mungkin meminta-”
“Geurae. Aku paham maksudmu. Sekarang, lebih baik kau kembali ke rumah. Temui istrimu dan serahkan ini semua padaku. Kau harus bersiap perang kapanpun itu, hyung” Mingyu mengangguk mengiyakan perkataan Taehyung.
“Ja, aku akan mengantarmu” tawar Taehyung yang akhirnya mengantarkan Mingyu kembali ke kediamannya dengan aman.
Selama perjalanannya kembali ke apartemennya, Taehyung menghubungi Pengawal Jin untuk mengusut hal ini. Ia juga meminta agar kelompoknya saja yang bergerak dan jangan sampai polisi mencium pergerakan mereka ini. Kalau polisi sampai menciumnya, semuanya bisa berantakan. Seminggu sudah sejak Baby Kim menghilang, hari ini adalah hari di mana Taehyung dan Mingyu beserta kelompoknya menyerang markas kelompok Jung yang tidak lain adalah tempat di mana Baby Kim disekap selama ini.
Taehyung dan Mingyu masuk ke dalam bangunan tua itu setelah menghabisi sebagian anggota kelompok Jung yang berusaha menahan mereka. Taehyung dengan masker andalannya itu membantai habis siapa saja yang menghalangi langkahnya. Ia berkelahi dengan mudahnya melawan orang-orang itu. Taehyung juga melihat Mingyu yang kewalahan melawan mereka langsung menghampirinya dan membantunya.
“Kau pergilah lebih dahulu, biar aku tahan mereka di sini” ujar Taehyung sebelum melayangkan bogem mentahnya pada anak buah Jung itu. Mingyu mengangguk dan segera menghampiri anaknya. Namun, ia tidak hati-hati, tepat 5 meter dari posisinya wakil ketua kelompok Jung melayangkan pelurunya ke arah Baby Kim dan juga Mingyu sendiri. Hal itu dilihat oleh Taehyung. Ia bergegas berlari dan melindungi tubuh Baby Kim dengan tubuhnya sehingga ia menerima satu luka tembakan yang cukup serius di area perutnya. Dengan menahan sakit, Taehyung membalas tembakan itu tepat di kepala Wakil Ketua kelompok Jung.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGING [END]
Fanfiction"𝙿𝚕𝚎𝚊𝚜𝚎, 𝚓𝚞𝚜𝚝 𝚐𝚒𝚟𝚎 𝚖𝚎 𝚘𝚗𝚎 𝚖𝚘𝚛𝚎 𝚌𝚑𝚊𝚗𝚌𝚎, 𝚂𝚒𝚛" . . . . . . Perubahan selalu terjadi di dalam kehidupan ini. Ada perubahan yang diinginkan mau pun tidak. Perubahan dan kesempatan beriringan, seiring dengan berjalannya wak...