Chanyeol benar-benar membuktikan ucapannya. Ia mengurus pernikahannya di sela-sela kesibukannya mengurus perusahaan dan melakukan pencarian palsu itu. Tuan Park begitu murka saat tahu hal itu. Namun, ia hanya tidak bisa berbuat lebih karena ia melihat Chanyeol benar-benar melakukan pencarian walau sebenarnya sebaliknya. Pernikahan Chanyel dan Irene akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Berita ini pun sampai terdengar di telinga Taehyung pula. Jimin memberitahukannya mengenai kabar ini. Taehyung ingin kembali tetapi di satu sisi ia tidak bisa kembali karena ia sudah berjanji tak akan kembali muncul di hadapan sang ayah.
Sebenarnya bukan hanya Jimin yang sudah tahu mengenai keberadaan Taehyung, Sehun dan Suho pun sudah tahu tentang ini. Mereka memilih bungkam karena memang itulah yang diminta oleh Taehyung. Bahkan teman-teman Taehyung yang lain tahu bahwa Taehyung di Daejeon. Kalau mau bermain logika, seharusnya Taehyung bisa dengan mudah ditemukan. Terlebih lagi mereka berada di negara yang sama dengan keluarga Park. Sungguh tidak masuk akal ini semua. Bahkan keluarga Park hanya membutuhkan waktu 2 jam untuk menemukan pengkhianat yang kabur, tetapi butuh waktu berbulan-bulan untuk menemukan Taehyung? Jauh dari akal sehat.
Pernikahan itu akhirnya berlangsung tanpa kehadiran Taehyung. Nyonya Park bahkan meneteskan air mata karena ketidakhadiran Taehyung hari ini. Joy bahkan menatap Chanyeol dengan tatapan yang sama dengan tatapan yang Chanyeol berikan untuk Taehyung. Pesta itu berlangsung dengan sangat mewah dan megah. Chanyeol tersenyum begitu bahagia, seakan lupa dengan sandiwaranya. Irene juga ikut tersenyum bahagia begitupula Jaehyun yang saat ini sudah menyambang marga Park di namanya. Ada sesuatu yang tidak mereka sadari. Taehyung ada di sana. Ya, benar. Kalian tidak salah baca. Taehyung ada di dalam hall mewah yang di sewa Chanyeol. Ia berada di sisi Jimin dan juga Sehun.
"Tae, apa kau mau pulang sekarang?" tanya Luhan yang baru saja datang setelah menyapa beberapa teman lamanya.
"Kalau kalian tidak keberatan, aku mau pulang saja" jawab Taehyung dengan senyum sendu khas miliknya itu.
"Kajja" ucap Jimin sambil menggerakkan kursi roda milik Taehyung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
2 tahun berjalan, Taehyung memutuskan untuk kembali ke Seoul saat ia harus melakukan kerja lapangan. Ia di tugaskan di salah satu rumah sakit di Seoul. Taehyung juga sudah memberi tahu Jimin dan Sehun mengenai hal ini. Mereka awalnya tidak begitu setuju dengan keputusan ini, tetapi mereka hanya bisa mendukung saja. Mereka berpikir pasti akan ada keberuntungan lain yang akan datang setelah ini. Bahkan mereka meminta Taehyung untuk tinggal saja di rumah saja, namun Taehyung menolaknya. Taehyung memilih untuk kembali tinggal di daerah Jongno. Ia juga tinggal di daerah yang dulu ia tempati.
Selama 2 tahun ini, Taehyung kuliah sekaligus menjalani beberapa terapi untuk cedera tulang belakangnya. Banyak yang sudah ia lakukan untuk cederanya, tetapi tetap saja masih belum ada kemajuan yang signifikan karena sebaik-baiknya alat dan canggihnya alat tidak terlalu tersedia di Daejeon dan mengharuskannya untuk ke Seoul. Ini juga yang menjadi pertimbangan Taehyung untuk kembali ke kota kelahiranya itu. Walaupun banyak kenangan buruk di Seoul, kota itu tetaplah kota penuh kenangan indah untuknya.
"Tae, bagaimana kabarmu?" tanya Jimin yang baru saja datang sengaja menjemput Taehyung di rumah sakit.
"Ah, hyung. Aku baik. Hyung sendiri bagaimana?" girang Taehyung sambil menjawab pertanyaan Jimin dan memberikan pertanyaan baru lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGING [END]
Fanfiction"𝙿𝚕𝚎𝚊𝚜𝚎, 𝚓𝚞𝚜𝚝 𝚐𝚒𝚟𝚎 𝚖𝚎 𝚘𝚗𝚎 𝚖𝚘𝚛𝚎 𝚌𝚑𝚊𝚗𝚌𝚎, 𝚂𝚒𝚛" . . . . . . Perubahan selalu terjadi di dalam kehidupan ini. Ada perubahan yang diinginkan mau pun tidak. Perubahan dan kesempatan beriringan, seiring dengan berjalannya wak...